TASIKMLAYAFOKUSJabar.id: Kota Tasikmalaya saat ini menghadapi cobaan berat akibat cuaca ekstrem yang memicu serangkaian bencana hidrometeorologi, mulai dari pohon tumbang, rumah roboh, longsor, hingga banjir.
Data sementara yang ada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tasikmalaya dari mulai tanggal 5 hingga 12 November 2025 menunjukkan puluhan titik di berbagai kecamatan terdampak.
Hal ini membuat Kalak BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar Surachman, kembali mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dalam menghadapi darurat bencana hidrometeorologi.
”Sejak awal November, intensitas hujan yang tinggi telah menyebabkan kerugian material dan mengancam keselamatan warga,” kata Ucu Anwar Surachman Rabu 12 November 2025.
BACA JUGA: Wakil Wali Kota Tasikmalaya Akan Usut Tuntas Isu Jual Beli Jabatan
Data kejadian menunjukkan konsentrasi tertinggi pada awal masa cuaca ekstrem. Pada 5 November 2025 terjadi total 84 Titik yang antara lain Pohon Tumbang 32 titik. 31 sudah ditangani dan 1 titik belum ditangani. Dan rumah roboh 52 titik dan semua sudah diasesmen.
Kerusakan rumah roboh, longsor, dan banjir tersebar di berbagai kelurahan dan kecamatan, termasuk Tawang, Bungursari, Cipedes, Kawalu, Cibeureum, Mangkubumi, Tamansari, dan Purbaratu.
Pada 8 November 2025, bencana longsor telah mengakibatkan 8 titik longsor dan banjir di 8 titik dan rumah roboh.
Bencana longsor tersebut terjadi antara lain di Jl. Padasuka Nagrak, Kel. Lengkongsari, Kec. Tawang Sedang dilakukan penanganan darurat yang melibatkan 8 KK atau 16 Jiwa.
Untuk banjir terjadi di 8 titik yang antara lain meluas di Jl. Hz Mustofa, Jl. Unsil Kahuripan, hingga membanjiri pesawahan di Sukanagara, Purbaratu. Penanganan yang dilakukan dengan patroli, kondisi air sudah surut dan sudah ditangani.
Sedangkan untuk rumah roboh terjadi di kampung Bahrul Ulum, Awipari Kecamatan Cibeureum tertimpa bangunan sekolah, di Cipajaran, Tamansari tidak layak huni dan Sukadana, Karanganyar, bagian sudah diasesmen.
Kalak BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar Surachman menegaskan agar masyarakat tidak lengah. Masa tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Kota Tasikmalaya telah diperpanjang mengingat potensi cuaca ekstrem masih tinggi.
Tindakan pencegahan kritis yang harus dilakukan oleh masyarakat saat ini kata Ucu Anwar Surachman harus tetap waspada dan hentikan semua aktivitas dan laporkan saat terjadi bencana di daerah.
“Tetap Waspada, kenali tanda-tanda awal bencana di lingkungan sekitar, terutama di area rawan longsor dan banjir,” kata Ucu Anwar Surachman.
”Hentikan semua aktivitas, segera cari tempat aman dan hentikan semua aktivitas perjalanan, berkebun, atau di dekat sungai/gunung bila hujan deras mulai turun. Dan Segera laporkan bila terjadi bencana ke nomor darurat atau Call Center BPBD,” kata Ucu Anwar Surachman lagi.
Meskipun laporan kejadian harian sedikit berkurang, dampak parah masih terjadi pada 11 November 2025 1 unit rumah di Jl Hanura Cikiara, Kel. Panglayungan, Kec. Cipedes, mengalami rusak Berat 1 KK & 5 Jiwa dan sudah diasesmen.
Pada tanggal 12 November 2025, rumah roboh ringan di kampung Gargadung, Kelurahan Cigantang, Kecamatan Mangkubumi. Kebutuhan mendesak Terpal dan KD. Dan ini adalah diasesmen dan gotong royong.
Laporan baru masuk rumah roboh ringan di Jl Lengkong Kaler RT 05 RW 03 Kelurahan Lengkongsari Kecamatan Tawang.
“Jadikan keselamatan sebagai prioritas utama. Mari bersama-sama tingkatkan kewaspadaan untuk meminimalisir risiko dan dampak bencana hidrometeorologi,” kata Ucu Anwar Surachman.
(Abdul)


