JAKARTA,FOKUSJabar.id: Presiden RI, Prabowo Subianto mengatakan, dua strategi utama dalam pengentasan kemiskinan yaitu melalui penguatan sektor pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Pemerintah menyiapkan sejumlah upaya untuk mengimplementasikan kedua strategi tersebut.
BACA JUGA:
Soal KRL Jabodetabek, Pemerintah Pesan 23 Set Kereta
“Salah satu poin penting dalam Rapat Terbatas (Ratas) adalah terus menciptakan penanggulangan kemiskinan dengan cara memutus mata rantainya melalui dua skema strategi,” kata Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Cak Imin menjelaskan, salah satu hal konkret yang telah dilakukan pemerintah dalam aspek pendidikan adalah membangun Sekolah Rakyat.
“Mengkonsolidasi pendidikan menjadi bagian integral mengatasi pengangguran dan mengatasi tantangan dunia kerja di masa yang akan datang,” katanya.
Skema kedua melalui pemberdayaan masyarakat yakni dengan memperbanyak pelatihan atau pendidikan vokasi.
Pemerintah berharap, para alumni SMA/SMK bisa lebih cepat terserap pasar kerja.
“Kita dorong para alumni SMA dan SMK untuk bisa lebih cepat terserap di dunia kerja. Di dalam negeri maupun di luar negeri,” kata Cak Imin.
Dia menjelaskan, pemerintah akan melibatkan balai-balai pelatihan kerja milik pemerintah dan swasta untuk meningkatkan keahlian para calon pekerja.
BACA JUGA:
Prabowo Subianto Minta PT KAI Cek Jalur Rawan Banjir
Bertalian dengan itu, Prabowo Subianto memerintahkan untuk merevitalisasi sekolah-sekolah vokasi dan mengarahkan kurikulum pendidikan nasional berorientasi pada persiapan dunia kerja.
“Pak Presiden juga minta agar selain bahasa Indonesia, bahasa Inggris atau bahasa Arab menjadi bahasa wajib di sekolah,” ucapnya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno menambahkan, Prabowo Subianto ingin pendidikan menjadi prioritas utama dalam menanggulangi kemiskinan.
Oleh karena itu, pemerintah akan berupaya menyinergikan kurikulum sekolah dengan dunia kerja.
“Supply side di sektor pendidikan dengan demand side di sektor tenaga kerja, baik dalam maupun luar negeri harus dipersiapkan,” kata Pratikno.
BACA JUGA:
Prabowo Subianto Perintahkan PT KAI Perbaiki Layanan
Penyiapan itu tak hanya di level teknologi dasar dan menengah. Namun juga untuk level teknologi tinggi.
Dia berharap, calon pekerja bisa bekerja di dalam ataupun luar negeri.
“Makanya kemampuan bahasa dan pengenalan budaya menjadi bagian dari penyiapan itu. Selain kemampuan-kemampuan teknis,” katanya.
(Bambang Fouristian)


