BANDUNG,FOKUSJabar.id: Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Widiyanti Putri Wardhana menegaskan, bahwa arah pembangunan pariwisata Indonesia di masa depan akan lebih menitikberatkan pada quality tourism atau pariwisata berkualitas, bukan sekadar peningkatan angka kunjungan wisatawan.
Pernyatan tersebut disampaikan pada acara Wisuda Politeknik Pariwisata (Poltekpar) NHI Bandung di Gedung Graha I Gede Ardika (DOME) Poltekpar NHI, Jalan Setiabudi Kota Bandung, Rabu (24/9/2025).
“Pariwisata bukan hanya soal angka kunjungan, tetapi tentang kualitas pengalaman yang ditawarkan. Ini yang akan menjadi keunggulan Indonesia di masa depan,”kata Widiyanti dalam sambutanya.
Dikatakannya, bahwa konsep pariwisata berkualitas harus memberikan pengalaman mendalam, menjaga kelestarian alam dan budaya, serta menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat.
Menurutnya, wisatawan masa kini tidak lagi hanya ingin berlibur, tetapi juga mencari koneksi emosional dan sosial dengan destinasi yang mereka kunjungi.
“Mereka ingin hidup seperti penduduk lokal, menjalin koneksi dengan komunitas, dan menemukan destinasi yang unik dan tersembunyi,”ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pariwisata menyampaikan empat pesan penting bagi para wisudawan Poltekpar NHI.
Baca Juga: Libur Nataru, Kemenpar dan Poltekpar NHI Bandung Tinjau Destinasi Wisata Jalan Braga
Pertama, kebutuhan akan sumber daya manusia pariwisata yang unggul, adaptif, dan berdaya saing hanya dapat terwujud jika setiap individu mau terus belajar.
Kedua, pentingnya membangun jejaring dan kolaborasi. Ia mengutip pepatah Sunda silih asah, silih asih, silih asuh yang bermakna saling mengajari, saling mengasihi, dan saling menjaga.
“Kesuksesan tidak pernah berdiri sendiri. Dibutuhkan kebersamaan dan dukungan satu sama lain,”katanya.
Ketiga, ia menekankan pentingnya integritas dalam berkarier. Kejujuran dan tanggung jawab disebut sebagai fondasi utama yang akan menjaga martabat seseorang.
“Tanpa integritas, pencapaian sebesar apa pun akan kehilangan maknanya,” katanya.
Keempat, ia mengingatkan para wisudawan untuk selalu menjaga akar budaya dan tanah kelahiran meski meraih karier hingga ke mancanegara.
“Jadilah generasi berwawasan global namun tetap lokal dalam hati. Sukses secara profesional, tetapi tetap rendah hati,”ujarnya.
Pihaknya berharap para wisudawan dapat menjadi motor penggerak pariwisata Indonesia yang berdaya saing global, berkelanjutan, sekaligus tetap berpijak pada nilai-nilai budaya lokal.
“Esok adalah waktu untuk berkarya. Saya percaya di tangan kalian, pariwisata Indonesia akan semakin maju, berdaya saing, berkelanjutan, dan mendunia,”ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Politeknik Pariwisata NHI Bandung, Dr. Anwari Masatip menegaskan, bahwa kampus ini merupakan sekolah pariwisata tertua di Indonesia yang sejak awal berdiri menjadi pelopor dan pionir dalam melahirkan tenaga profesional di bidang pariwisata.
“Kita menyadari dunia pariwisata telah berubah. Teknologi, tren global, dan dinamika kebutuhan industri menuntut kita untuk adaptif, inovatif, kreatif, sekaligus visioner,” ujarnya.
Menurutnya, pariwisata bukan hanya soal pelayanan dan keramahan, tetapi juga menyangkut inovasi, keberlanjutan, dan kewirausahaan.
Target nasional yang menetapkan 30 persen lulusan harus berwirausaha berhasil terlampaui oleh Poltekpar NHI Bandung, dengan capaian 36,85 persen lulusan telah berwirausaha.
“Hal ini dibuktikan dengan lebih dari 200 calon wirausaha dan 21 wirausaha pemula lulusan Poltekpar NHI Bandung yang sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Ini capaian yang membanggakan,” ucapnya.
(Yusuf Mugni)