BANJAR,FOKUSJabar.id: Inspektorat Kota Banjar kembali memanggil satu orang perangkat Desa Mulyasari, Kecamatan Pataruman, terkait dugaan penggadaian kendaraan inventaris milik desa. Pemanggilan dilakukan, Senin (7/7/2025) setelah sebelumnya oknum tersebut belum bisa hadir karena alasan berada di luar kota.
“Hari ini dijadwalkan pemeriksaannya. Kemarin katanya sedang ke Bandung,” ujar Inspektur Daerah Kota Banjar, Agus Muslih.
Baca Juga: BKPSDM Banjar Belum Miliki Data Pegawai Honorer di Luar ASN dan PPPK
Agus menyampaikan bahwa perangkat desa yang dipanggil hari ini merupakan satu-satunya yang belum diperiksa dari total lima pihak yang terlibat. Sebelumnya, Inspektorat telah memanggil Camat Pataruman, Kepala Desa Mulyasari, serta tiga orang perangkat desa lainnya untuk dimintai keterangan.
Kasus ini mencuat setelah muncul dugaan penggadaian empat unit kendaraan yang merupakan aset inventaris Desa Mulyasari. Selain melakukan pemanggilan, tim dari Inspektorat juga telah turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengecekan fisik dan verifikasi data.
“Semua kendaraan saat ini masih ada. Tim kami juga sedang melakukan pemeriksaan langsung ke lapangan,” jelas Agus.
Soal kemungkinan sanksi terhadap pelaku, Agus menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan menyeluruh sebelum mengambil langkah lebih lanjut. Ia menekankan bahwa penyalahgunaan aset desa sama artinya dengan menyalahgunakan keuangan negara.
“Kita tunggu dulu hasil akhirnya. Tapi prinsipnya, ini bukan masalah sepele,” tambahnya.
Terkait dugaan apakah keempat kendaraan digadaikan secara bersamaan atau tidak, Agus menyebut hal tersebut masih dalam proses pendalaman. Ia juga mengonfirmasi bahwa berdasarkan pengakuan Kepala Desa, uang hasil gadai digunakan untuk kepentingan pribadi, bukan untuk kebutuhan desa.
“Itu yang akan kami dalami lebih lanjut, termasuk untuk apa uangnya digunakan,” pungkas Agus.
(Agus)
