TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya terus menunjukkan keseriusannya dalam menangani permasalahan sampah, khususnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir, Kecamatan Tamansari. Salah satu langkah strategis yang diambil yakni menggandeng Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya untuk melakukan kajian ilmiah mengenai dampak lingkungan dari aktivitas di TPA tersebut.
Langkah awal kerja sama ini ditandai dengan kedatangan sejumlah akademisi Unsil ke lokasi TPA pada Selasa (6/5/2025). Mereka melakukan survei Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) serta mengambil sampel limbah cair (leachate) untuk diuji di laboratorium.
Menindaklanjuti survei tersebut, Pemkot Tasikmalaya menggelar pertemuan dengan Unsil di Kampus 2 Unsil, Ciakar, Tamansari. Pertemuan dihadiri langsung oleh Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan, didampingi Asisten II Tedi Setiadi, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ukim Sumantri, Kabid Pengelolaan Sampah Feri Arif Maulana, dan Plt. Kepala UPTD TPA Ciangir Deni Indra.
Sementara dari pihak Unsil hadir Dekan Fakultas Teknik Dr. Hiron dan dosen pertanian Indra Permana. Kemudian hadir juga dosen teknik Acep Irham Gufron, Kabag Umum Kunkun Kurmansyah, serta Kabag Akademik Salman Alfarisi.
“Ini bentuk keseriusan kami untuk menyelesaikan permasalahan pengelolaan sampah di TPA Ciangir. Kami melibatkan akademisi untuk melakukan kajian ilmiah yang komprehensif,” ujar Wali Kota Viman.
Persoalan Sampah Merupakan Tanggung Jawab Bersama
Ia menekankan, persoalan sampah merupakan tanggung jawab bersama dan memerlukan sinergi berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan tinggi.
“Pembahasan hari ini mencakup sistem pengelolaan sampah dari hulu ke hilir, pengurangan sampah, optimalisasi IPAL, serta dampak kesehatan dan lingkungan. Kami berharap ada solusi konkret dari hasil kajian ini,” tambahnya.
Sekretaris DLH Ukim Sumantri menyampaikan, berbagai langkah telah Pemerintah lakukan. Seperti penyusunan Master Plan Pengelolaan Sampah, revisi Perda Nomor 7 Tahun 2012, perbaikan IPAL dan peningkatan sarana prasarana. Serta edukasi publik tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
“Di tahun anggaran 2025, kami juga akan menambah 3 unit dumtruck. Kemudian 30 unit kontainer sampah untuk mendukung optimalisasi pengelolaan sampah,” ujarnya.
Dengan kolaborasi antara Pemkot dan Unsil, harapannya persoalan sampah di Kota Tasikmalaya, khususnya di TPA Ciangir, dapat tertangani secara menyeluruh dan berkelanjutan.
(Seda)