Jumat 27 Desember 2024

Pj Sekda Kota Bandung Minta TPID Perkuat Stabilitas Harga

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pj Sekda Kota Bandung Jawa Barat (Jabar), Dharmawan meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menerapkan kebijakan strategis dalam memperkuat stabilitas harga.

Di antaranya dengan pengembangan infrastruktur dasar dan pasar serta kolaborasi lintas daerah dan operasi pasar di titik strategis. Termasuk melalui program Buruan SAE yang mendukung sistem pertanian lokal.

BACA JUGA:

Gelar Kampanye Rapat Umum, Paslon Haru-Dhani Targetkan Menang di Pilwalkot Bandung 2024

Hal itu Dia sampaikan saat Rapat Koordinasi TPID Kota Bandung di Hotel Mercure, Lengkong, Senin (11/11/2024).

Pertemuan tersebut mengangkat tema ‘Evaluasi, Peluang dan Tantangan Penguatan Stabilitas Makro Ekonomi dan Inflasi Kota Bandung Menjelang Natal dan Tahun Baru 2025’.

Menurutnya, dinamika ekonomi global masih membawa tantangan besar. Terutama terkait tekanan inflasi akibat kenaikan harga energi dan gangguan rantai pasok.

Hal tersebut berimbas pada kondisi ekonomi nasional dan daerah. Termasuk di Kota Bandung.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi Kota Bandung pada Oktober 2024 tercatat sebesar 1,66 persen (year on year). Dengan inflasi bulanan sebesar 0,04 persen, dan 1,01 persen secara year to date.

Angka tersebut masih berada dalam rentang target inflasi provinsi dan nasional. Yaitu, 2,5 persen dengan toleransi plus minus 1 persen.

BACA JUGA:

Festival HD-Keun Bandung, Haru- Dhani Siapkan Program Kebutuhan Masyarakat

Dia menekankan perlunya perhatian terhadap beberapa faktor risiko. Seperti fluktuasi harga pangan, situasi sosial-politik menjelang Pilkada, biaya transportasi, dan komoditas lainnya yang dapat mempengaruhi inflasi.

“Semoga dengan pertemuan ini dapat menemukan strategi-strategi yang efektif dalam menghadapi tantangan ekonomi makro yang telah kita hadapi,” ungkapnya.

Dharmawan juga mengapresiasi kinerja TPID dan pihak terkait atas penghargaan dalam Bapanas Award 2024.

Kota Bandung meraih penghargaan pertama untuk inovasi Gerakan Pangan Murah (GPM) On The Road dan dinobatkan sebagai kota dengan pengendalian inflasi terbaik.

“Prestasi ini diharapkan menjadi motivasi untuk peningkatan kinerja pengendalian inflasi,” ujarnya.

Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Bandung, Tubagus Agus Mulyadi menyampaikan, Kota Bandung sangat bergantung pada pasokan dari luar kota hingga 94,5 persen. Hal itu membuatnya rentan terhadap fluktuasi harga.

Menjelang Nataru, permintaan terhadap kebutuhan pokok dan komoditas tertentu cenderung meningkat pesat, yang dapat memicu inflasi. Tantangan lain adalah potensi curah hujan tinggi di Jawa Barat yang bisa berdampak pada produksi pangan dan rantai pasok.

BACA JUGA:

Haris Yuliana: Hanya Dedi Mulyadi yang Paham Masyarakat Jabar

Ia juga menyoroti peran sektor pariwisata yang turut mendorong peningkatan inflasi di akhir tahun.

“Kami mengajak seluruh anggota TPID dan sektor swasta untuk berkolaborasi dalam menjaga stabilitas harga, serta mengimbau masyarakat untuk mengelola konsumsi secara bijak,” katanya.

Ia menyebut, rapat koordinasi TPID Kota Bandung dapat menyusun strategi efektif untuk mengantisipasi tekanan inflasi di akhir tahun dan menjaga daya beli masyarakat.

“Sinergi lintas sektor dan daerah akan terus diperkuat, sehingga Kota Bandung dapat mempertahankan stabilitas makro ekonomi dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat di tengah dinamika ekonomi global,” ujarnya.

(Yusuf Mugni/Anthika)

Berita Terbaru

spot_img