Kamis 12 Desember 2024

Sekda Garut Apresiasi Dedikasi Warga Situsaeur Cegah Stunting

GARUT,FOKUSJabar.id: Sekda Garut Jawa Barat (Jabar), Nurdin Yana meninjau kegiatan Gerakan Intervensi Pencegahan Stunting di Posyandu RW08, Desa Situsaeur, Kecamatan Karangpawitan, Senin (24/6/2024).

Di Desa Situsaeur tercatat ada 52 balita stunting. Satu balita di antaranya di RW08.

BACA JUGA:

Pemkab Garut Segel 11 Tower Telekomunikasi di Caringin

Menurut Sekda Garut, tujuan kunjungannya untuk mengamati partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan stunting.

Pihaknya mengapresiasi dedikasi warga yang telah mendonasikan tanahnya untuk pembangunan posyandu.

“Ini penting bagi kita. Alhamdulillah, partisipasi masyarakat dalam penanggulangan stunting sudah ada. Tinggal nanti penetapannya. Terutama dari sisi regulasi, demi kepentingan posyandu,” kata Sekda.

Nurdin Yana menyebut, kader dan tenaga kesehatan di Desa Situsaeur aktif dalam pencegahan stunting.

Dia berharap, zero new stunting dapat tercapai. Mengingat Pemda garut telah melakukan upaya maksimal dalam penanganan stunting.

“Saya ingin zero new stunting dapat segera terwujud. Khususnya di Desa Situsaeur,” katanya.

“Saya optimistis dengan sinergis yang dibangun. Insya Allah new zero stunting yang kita targetkan akan terwujud,” Dia menambahkan.

BACA JUGA:

Hadapi Pilkada 2024, Satpol PP Garut Gelar Jambore Satlinmas

Camat Karangpawitan, Dadi Djakaria menegaskan, intervensi pencegahan stunting merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden (Perpres) No72 Tahun 2021.

Menurut Dia, pelaksanaannya dilakukan di posyandu, pustu dan puskesmas.

“Stunting ini harus kita tiadakan. Karena berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak,” tegasnya.

Dadi berharap, gerakan ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat.

Sub Koordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Sri Prihatin menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari Bulan Serentak Intervensi Pencegahan Stunting yang dilaksanakan secara nasional.

Sri mengatakan, Kabupaten Garut telah mencanangkan posyandu paripurna, menyasar seluruh siklus hidup.

Namun pada hari ini, pihaknya  memfokuskan pada pemantauan tumbuh kembang balita stunting, gizi kurang, ibu hamil dan anemia pada remaja.

BACA JUGA:

Timgab Garut Amankan 1.345 Botol Miras

Gerakan intervensi stunting di Kabupaten Garut telah mencapai 93 persen. Angka tersebut berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan.

Di Kabupaten Garut terdapat balita dengan masalah gizi. Sehingga menjadi pekerjaan rumah bagi Pemda untuk melakukan diseminasi di tingkat kabupaten.

Sri menekankan pentingnya mengidentifikasi balita dengan masalah gizi serta memberikan intervensi maksimal. Termasuk pemberian PMT dan edukasi untuk mencapai zero new stunting.

(Bambang Fouristian)

Berita Terbaru

spot_img