JAKARTA,FOKUSJabar.id: Di tengah dinamika perkembangan perekonomian yang ada, termasuk perkembangan geopolitik yang berdampak pada inflasi dan suku bunga, bank bjb akan terus mendorong pertumbuhan bisnis.
Guna merespon berbagai situasi terkini dan melihat perkembangan geopolitik serta suku bunga terhadap bisnis perbankan, bank bjb akan mengambil langkah hati-hati dan cenderung konservatif.
Adapun sisi kinerja bisnis, bank bjb tetap mencatatkan keuntungan meski di tengah tantangan yang ada. Hingga triwulan I 2024, bank bjb sukses meraup laba Rp453 milyar sebelum pajak, atau 16 persen year on year (yoy).
Sedangkan laba sebelum pencadangan tumbuh 11 persen yoy sebagai bentuk antisipasi bank terhadap prospek risiko di masa depan memerhatikan perkembangan perekonomian yang ada.
bank bjb juga bersyukur karena aset terus meningkat didukung strategi Kelompok Usaha Bank (KUB) yang mendongkrak pertumbuhan grup usaha bank bjb, sehingga total aset menembus angka psikologis Rp200 trilyun.
“Tahun 2024 penuh tantangan, dengan pertumbuhan aset 15.2 persen menjadi Rp202.5 trilyun, bank perlu lebih konservatif dalam ekspansi bisnis,” kata Dirut bank bjb Yuddy Renaldi dalam earnings call triwulan I 2024, di Gedung bank bjb T-Tower, Jakarta (30/4/2024).
Atas kondisi tersebut , bank bjb akan melakukan ekspansi secara selektif dengan tetap memperhatikan perkembangan kondisi perekonomian yang ada, sekaligus menjaga margin yang sehat.
Pihaknya terus berusaha meningkatkan kucuran kredit di berbagai segmen bisnis yang potensial. Sehingga, kata Yuddy, akan semakin mampu meningkatkan kinerja.
Hingga akhir Maret 2024, kinerja bank bjb dari sisi kredit dan pembiayaan bertumbuh 12 persen yoy atau Rp130,5 trilyun. bank bjb juga berhasil menjaga Non Performing Loan (NPL) di level 1,46 persen dengan coverage ratio pada level 105,7 persen. Sementara dana pihak ketiga (DPK) bank bjb tercatat Rp154,1 trilyun, atau tumbuh 18,7 persen yoy.
Pihaknya bersyukur berkat strategi bisnis yang tepat, pendekatan yang prudent di berbagai segmen bisnis, juga kemampuan menjaga efisiensi dalam pengelolaan aset & liabilitas, hingga triwulan I bank bjb tetap mampu tumbuh secara positif.
BACA JUGA: Bapenda-bank bjb Tasikmalaya Gelar Musapahah 2024 Berhadiah
“Hingga akhir tahun nanti bank bjb akan terus berupaya meningkatkan kinerja bisnis, dengan berbagai dukungan produk unggulan dan juga penguasaan pasar yang semakin baik,” kata Yuddy.
Pada triwulan dua mendatang, bank bjb tetap mendorong pertumbuhan kredit berkualitas dan didukung berbagai kebijakan pemerintah pusat maupun daerah, terutama dalam hal upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi.
“Kinerja bank bjb juga ditopang oleh transformasi digital yang dijalankan perseroan. Pengguna mobile Apps DIGI by bank bjb sudah tembus 1,94 juta users. Sedangkan QRIS merchant mencapai 1,08 juta merchant. Kemudian total agen laku pandai (bjb BiSA) bank bjb pun sudah mencapai 19,5 ribu agen,” kata dia.
Kendati begitu, faktor kenaikan suku bunga akan menjadi salah satu tantangan bagi sektor perbankan. Sehingga bank bjb akan terus mengoptimalkan berbagai potensi bisnis lain, termasuk dengan terus meningkatkan pendapatan lainnya melalui produk layanan berbasis fee based income, ekosistem digital, produk layanan berbasis teknologi dan wealth management.
Di tengah tantangan ekonomi dan kenaikan suku bunga, suku bunga kredit yang diberikan akan terus mengikuti perkembangan pasar yang ada dengan melakukan repricing untuk menjaga margin yang sehat.
Implementasinya dilakukan bertahap dengan mempertimbangkan kemampuan bayar debitur dan menjaga kualitas kredit tidak menjadi NPL atau kredit macet.
Pada sisa periode 2024, bank bjb akan berupaya memperkuat ekspansi pada segmen korporasi dan komersial. Hal itu akan dilakukan secara selektif dengan melihat suku bunga yang diberikan untuk menjaga kualitas dan yield kredit pada level yang sehat untuk mengimbangi tekanan biaya dana.
“Kinerja bank bjb hingga akhir tahun akan semakin baik untuk kredit. Porsi kredit dengan yield yang lebih tinggi akan diutamakan untuk mengimbangi tekanan biaya dana,” kata Yuddy.
Dukungan seluruh pemegang saham, khususnya Pemprov Jabar sebagai pemegang saham terbesar, mendukung catatan kinerja bank bjb sepanjang triwulan I 2024. Kinerja bank bjb, kata dia, akan terjaga positif menyusul manajemen telah menyiapkan berbagai strategi bisnis yang sesuai dengan kondisi pasar dan kebutuhan masyarakat.
Komitmen Perkuat KUB untuk Tingkatkan Kinerja
Yuddy menegaskan bahwa bank bjb juga melakukan pengembangan usaha secara grup melalui skema UKB. Bergabungnya Bank Bengkulu menandai langkah penting, dengan bank bjb menjadi BPD pertama di Indonesia yang berhasil menyelesaikan proses KUB menjadi benchmark bagi proses KUB seluruh BPD. Saat ini, grup usaha KUB bank bjb menjadi yang terkuat, mencatatkan aset mencapai Rp202,5 triliun.
Sinergi sesama BPD juga lebih mudah diimplementasikan tanpa menghilangkan ciri khas kedaerahan masing-masing-masing BPD. Pelaksanaan KUB dengan sesama BPD di Indonesia merupakan upaya memperkuat eksistensi BPD dalam mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa.
Tidak hanya itu, bank bjb juga bisa memberikan nilai tambah bagi BPD dengan ukuran terbesar. bank bjb juga menjadi satu-satunya BPD berpengalaman dan mengantongi izin OJK.
“bank bjb juga satu-satunya BPD dengan peringkat Double A dari Pefindo, sehingga dapat memberikan nilai positif terhadap KUB-nya,” kata dia.
BPD terbesar dan salah satu bank sistemik di Indonesia ini pun telah ditunjuk OJK menjadi salah satu anchor bank untuk menjadi Induk KUB bagi BPD. Dengan kesamaan ekosistem, bank bjb memiliki pengalaman dan pemahaman yang mendalam saat bertransformasi dari bisnis model BPD konvensional menjadi lebih advanced sesuai perkembangan terkini.
Pengetahuan tersebut dapat dibagikan kepada seluruh anggota KUB melalui sinergi dan kolaborasi, sehingga dapat meningkatkan daya saing untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi daerah. Terutama pada pemberdayaan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta pembiayaan proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
Inisiatif KUB ini juga merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat posisi BPD secara grup perbankan dalam industri perbankan nasional.
Kolaborasi, kata Yuddy, menjadi hal penting yang harus dilakukan BPD dalam berinovasi dan bertransformasi, sehingga bisa bersaing di industri perbankan. bank bjb yang sarat pengalaman serta menjadi pionir berbagai aksi korporasi BPD, dapat berbagi pengalaman tersebut kepada sesama BPD untuk tumbuh kembang dan besar bersama.
(LIN)