BANDUNG,FOKUSJabar.id: 11 warga Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) pada periode Januari-April 2024.
Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian menyampaikan, kasus DBD di wilayahnya masih tergolong tinggi.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan lebih peduli terhadap lingkungan.
BACA JUGA:
Menantu Bunuh Mertua, Pelaku Dituntut 18 Tahun Bui
“Minggu ke satu April sudah sekitar 2 ribu sekian. Jadi masih cukup tinggi. Sedangkan yang meninggal sudah 11 orang dari Januari sampai April. Dominasi masih anak-anak,” kata Anhar, Jumat (19/4/2024).
Oleh karena itu, pihaknya mengajak kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran kasus DBD.
Meski kasus pada bulan Maret sempat menurun, namun kenaikan kasus bisa disebabkan oleh faktor cuaca ekstrem.
“Kalau melihat grafik mingguan, sebenarnya menurun. Cuma masalahnya kami belum bisa memastikan ada penurunan. Karena waktu bulan Maret juga sempet menurun, April naik lagi. Jadi kami belum berani menarik kesimpulan menurun. Apalagi juga nasional masih terus naik,” katanya.
Pihaknya mendorong warga kota Bandung untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PNS). Baik di sekolah ritel maupun perkantoran. Hal itu dapat meminimalisir potensi penyebaran penyakit demam berdarah.
“Sekarang kita mau masuk ke sekolah, biar intens di sekolah. Sekolah juga melibatkan siswanya melakukan PNS. Jadi si murid sebagai juru pemantau jentik. Kemudian sasaran terspesifik. Misalnya perkantoran, pusat perbelanjaan mungkin masih agak sulit. Kami mau berkirim surat melalui Disdagin. Terus dengan kemenag Sudah ada komunikasi untuk ke madrasah, pesantren, masjid juga dan tempat umum seperti itu akan kita jadikan sasaran tempat PSN,” ungkapnya.
BACA JUGA:
DBD Meningkat, Pj Wali Kota Banjar Ajak Warga Terapkan 3M Plus
Selain itu, untuk program menanam bakteri wolbachia ke telur-telur nyamuk Aedes Aegypti bakal diperluas pada pertengahan Mei 2024.
“Rencana pada pertengahan Mei akan diperluas ke empat Kecamatan, di kelurahan yang lainnya di kecamatan Ujungberung. Belum ada rencana penambahan lain. Kami masih menunggu dari Kemenkes. Kita masih melakukan sosialisasi,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni/Bambang Fouristian)