Kamis 12 Desember 2024

Soal Monyet Turun ke Pemukiman, Ahli Ecologist dan Wild Mammal Specialist: Tidak Ada Kaitan dengan Bencana Alam

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Ahli Ecologist dan Wild Mammal Specialist, alumnus Program Studi Biologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Agung Ganthar Kusumanto mengatakan, Fenomena gerombolan monyet yang saat ini berkeliaran di pemukiman warga  Kota Bandung kemungkinan  berasal dari Taman Hutan Raya (Tahura).

“Kalau asalnya mungkin saya kurang bisa menjawab. Karena itu harus diurut datanya. Mereka itu keluarnya dari sebelah mana. Cuma kalau dipertanyakan kemungkinan besar di blok Tahura mungkin ya,” kata Agung, Kamis (7/3/2024).

BACA JUGA: Satpol PP Kota Bandung Ajukan Pelanggar Perda ke Meja Hijau

Agung menyebut, penyebab kera ekor panjang berkeliaran atau turun ke permukiman warga bukan menandakan akan adanya bencana alam.

Namun banyak spekulasi masyarakat bahwa turunnya monyet ke pemukiman pertanda akan ada bencana alam.

“Saya pikir engga sama sekali. Karena pertama, banyak orang khawatir itu habis mereka turun karena ancaman gunung meletus atau gempa dan lainnya. Tapi tim kami sedang di Tangkuban Perahu ataupun di bukit unggul ya hewan-hewan melalukan kebiasaannya seperti biasa di dalam hutan,” katanya.

Agung menjelaskan, habitat monyet ekor panjang sebetulnya tinggal di sekitar pesisir sungai, tidak di dalam hutan. Namun, kemungkinan besar kera ekor panjang berkeliaran di pemukiman warga disebabkan karena habitatnya yang terganggu.

BACA JUGA: Pemkot Bandung Bakal Antisipasi PMKS Musiman Jelang Bulan Suci Ramadhan

“Mungkin kebanyakan orang luput memperhatikan sebenernya kera ekor panjang ini sebenernya tidak tinggal di dalam hutan. Jadi kalau dihubungkan nya kesana mungkin betul ada urusannya habitatnya terganggu.

Sama-sama kita tahu bahwa ada banyak kerusakan hutan tapi mungkin yang berbeda dari umumnya sebelumnya adalah intensitas hujan, memang intensitas hujan lagi berat di utara,”jelasnya.

Agung memastikan, tidak ada kaitannya fenomena kera ekor panjang yang berkeliaran di pemukiman warga dengan tanda bencana alam.

“Berdasarkan data yang terjadi dilapangan bisa kita simpulkan tidak ada kaitannya dari gunung terus hewannya turun semua, karena di gunung hewan nya ada dan aktif,” pungkasnya.

(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img