BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota Bandung terus menggalakan program mapag hujan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya banjir yang kerap melanda sejumlah titik.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi menyebut, saat ini sudah mengeruk sedimentasi sungai mencapai 5 ribu meter kubik dalam program mapag hujan.
BACA JUGA:
Bio Farma Raih Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik ‘The Most Popular BUMN by Audience’
Menurutnya, sedimentasi yang sudah dikeruk kemungkinan akan bertambah. Sebab, catatan angka tersebut merupakan data pada pekan kemarin.
“Sampai Jumat minggu lalu itu mencapai 5 ribu meter kubik lebih yang diangkut. Kalau yang sekarang belum direkap. Mungkin bakal bertambah hingga pertengahan November saat musim penghujan tiba,” kata Didi Ruswandi, Senin (30/10/2023).
Didi mengatakan, program mapag hujan dilakukan masif di Kota Bandung. Setiap kecamatan terlibat dan melaporokan atas pekerjaan yang telah dilakukan setiap harinya.
“Hampir tiap kecamatan terus terlibat dan melaporkan program mapag hujan. Kemudian kita juga bergerak. Jadi banyak titik yang sudah melaksanakan program mapag hujan ini,” katanya.
BACA JUGA:
Kepala Bapenda Jabar Dapat Penghargaan Indonesia Visioner Leader
Selain pengerukan sedimentasi sungai, DSDABM Kota Bandung pun melakukan upaya lainnya dalam mengatisipasi potensi banjir. Seperti membuat kembali kolam retensi di beberapa titik.
“Masih tetap kita lakukan pembuatan sumur resapan. Itu ada di empat titik. Nanti kita sampaikan di anggaran perubahan. Jadi kita berharap program mapag hujan dan upaya-upaya lainnya bisa selesai pada pertenghan November. Nanti kita berganti ke program siaga bencana,” ungkapnya.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)