JAKARTA,FOKSUJabar.id: Malaysia mengirim surat ke Indonesia lantaran sejumlah wilayahnya tertutup kabut asap efek dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Indonesia, tepatnya di Sumatra dan Kalimantan.
Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Perubahan Iklim Malaysia, Nik Nazmi Nik Ahmad mengatakan surat dari Malaysia sudah dikirim ke Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia Siti Nurbaya Bakar.
“Kami sudah mengirim surat ke Menteri LHK Indonesia soal masalah kabut asap lintas batas ini,” kata Nik Nazmi, dikutip dari New Straits Times, Kamis (5/10/2023).
Hari ini, dilaporkan hanya dua wilayah yang mencatat indeks udara yang tidak sehat yaitu Sri Aman dan Serian di Sarawak.
Sebelumnya, Nik Nazmi sudah mendapat instruksi dari Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim terkait kabut asap lintas batas ini.
“PM Anwar sudah menginstruksikan saya untuk berkoordinasi dengan rekan-rekan di ASEAN untuk menyelesaikan ini,” ucap dia.
Awal pekan ini, ada sekitar 13 wilayah Malaysia yang tertutup kabut asap dari Indonesia akibat karhutla.
BACA JUGA: 13 Orang Tewas Akibat Kebakaran Tiga Klub Malam di Spanyol
Melalui citra satelit ASEAN Specialized Meteorological Centre (ASMC) yang berbasis di Singapura, terdeteksi ada 121 titik panas di Sumatra dan 122 titik panas di Kalimantan, Indonesia. Malaysia menilai, kabut asap yang ada di Malaysia karena kebakaran hutan di Indonesia.
tercatat pada Senin (2/10/2023) pukul 17.00 sore waktu setempat, Indeks Pencemaran Udara (API) menunjukkan bahwa kualitas udara terbutuk ada di Nilai (161), disusul Cheras di Kuala Lumpur (160), dan Seremban di Negeri Sembilan (159).
Sepuluh lokasi lainnya yang terdampak kabut asap adalah Batu Muda, Putrajaya, Petaling Jaya, Shah Alam, Klang, Banting, Johan Setia, Port Dickson dan Alor Gajah, dengan indeks kualitas udara antara 115 hingga 155.
Taiping, Bukit Rambai dan Alor Gajah sempat mencatatkan kualitas udara tidak sehat sejak Minggu, namun kualitas udara berangsur membaik pada malam hari.
Jaffar mengungkapkan, sekolah bisa diminta untuk tutup sementara jika indeks kualitas udara mencapai 200.
“Aktivitas luar ruangan di sekolah dan taman kanak-kanak harus dihentikan jika indeksnya melebihi 100,” ucap dia.
Meskipun sempat turun hujan di Klang pada sore hari kemarin, namun kualitas udara tidak berubah banyak.
(Agung)