CIAMIS,FOKUSJabar.id: Kejadian pengrusakan rumah Ketua DPD Milenianies di wilayah Kabupaten Ciamis menjadi sorotan berbagai pihak. Khususnya sesama pendukung Capres Anies Baswedan.
Hal tersebut terlihat dari respon relawan pusat Anies Baswedan yang langsung datang ke lokasi kejadian di Desa Nasol, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat (Jabar), Rabu (26/7/2023).
BACA JUGA:
Anies Baswedan Diajak Susi Pudjiastuti Keliling Pangandaran Pakai Mobil Losbak
Mereka datang dengan tim hukum dan advokasi relawan Anies yang tergabung dalam Forum Purnawirawan TNI-Polri (FP3) untuk perubahan.
Salah satu Tim Hukum dan Advokasi FP3, Fauzy Helmy mengatakan, ini sebagai bentuk kepedulian atas kejadian pengrusakan rumah relawan di Kabupaten Ciamis.
Aksi pengrusakan tersebut dilakukan oleh Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). Meski tidak bisa diproses secara hukum, namun Fauzy akan terus berupaya melindungi para relawan Anies Baswedan.
“Ini kan pelakunya ODGJ. Jadi tentu tidak diproses hukum. Tapi kami hadir bersama rekan-rekan tim hukum dan advokasi pak Anies untuk meningkatkan keberanian relawan supaya tidak takut ketika ada persoalan,” katanya kepada wartawan.
Fauzy memastikan semua relawan Anies Baswedan di semua penjuru daerah se-Indonesia akan mendapatkan perlindungan hukum dari timnya.
“Kami akan siap untuk membantu secara hukum apabila ada jegalan yang dialami para relawan pak Anies Baswedan dalam menyuarakan kebenaran untuk perubahan,” kata Fauzy.
Ketua DPD Milenianis (Relawan Pendukung Capres Anies Baswedan Ciamis), Dadang Kusman mengaku rumahnya dirusak oleh tetangganya.
BACA JUGA:
190 Kartu Tani di Pataruman Banjar Tak Berfungsi
Dadang menyebutkan, pelaku yang melakukan aksi pengrusakan itu ODGJ.
“Status si-pelaku kadang normal kadang tidak (ODGJ). Setelah melakukan aksi pengrusakan rumah dan mobil saya, pelaku langsung ngopi di rumahnya seakan tidak ada kejadian apa-apa,” ungkapnya.
Dia mengaku heran kenapa rumahnya yang menjadi sasaran pengrusakan. Padahal kediamannya berada di pemukiman yang padat dan akses menuju ke lokasi pun melewati beberapa rumah warga.
Atas kejadian tersebut, Dadang merasa takut dengan keselamatan dia dan keluarganya. Terlebih pelaku merusak rumahnya menggunakan kapak besar.
“Saya masih trauma. Kerugian sekitar Rp4 juta. Pelaku hanya diberi obat penenang oleh pihak Puskesmas,” katanya.
(Budiana Martin/Bambang Fouristian)