CIAMIS,FOKUSJabar.id: Anggota DPR RI, Didi Irawadi mengimbau masyarakat Kabupaten Ciamis agar lebih jeli dan paham dalam melihat jasa produk atau layanan keuangan yang sering dikenal dengan sebutan pinjol (pinjaman online).
Anggota fraksi Partai Demokrat itu menyebutkan layanan ini memang sangat mudah di akses masyarakat melalui ponsel dalam mencari pinjaman uang.
Namun apabila tidak selektif dalam memilih, masyarakat akan terkena jeratan hutang yang mencekik dari layanan pinjaman online ilegal.
BACA JUGA: Kemenag Ciamis: Masyarakat Harus Bisa Pemulasaraan Jenazah
“Kita semua harus lebih hati-hati dan jangan sampai terjerat oleh investasi dan pinjaman online ilegal,” katanya dalam kegiatan penyuluhan jasa keuangan bertema “Waspada investasi dan pinjol ilegal” di Gedung Islamic Center Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis. Jumat (23/6/2023).
Calon legislatif dari daerah pemilihan atau dapil Jabar X ini mengatakan kegiatan sosialisasi ini merupakan langkah pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mengedukasi masyarakat supaya lebih hati-hati dalam memilih jasa layanan keuangan terlebih investasi dan pinjaman terutama di sistem online.
“Masyarakat harus lebih cerdas dan waspada terhadap pinjaman online ilegal yang meresahkan lapisan masyarakat indonesia,” kata dia.
Jangan sampai maraknya kasus masyarakat terjebak dalam pinjaman online ilegal ini terjadi di wilayah Kabupaten Ciamis. Masyarakat memang mengenal pinjaman online ini sebagai tempat yang cepat mencari pinjaman uang dengan mudah tetapi tidak memahami resiko yang ada di belakangnya.
“Untuk itu kami mengadakan kegiatan ini agar masyarakat bisa cerdas dan paham saat akan menggunakan layanan keuangan pinjaman online ini,” kata Didi Irawadi.
Hal senada ditambahkan Ketua DPC Partai Demokrat, Anjar Asmara yang juga hadir dalam kegiatan penyuluhan mengenai waspada investasi dan pinjaman online ilegal itu.
Menurutnya, pinjaman online ini dipicu dari berbagai macam persoalan, baik karena kepepet membutuhkan uang untuk mencapai keinginannya dan mereka langsung meminjam lewat layanan ini atau hal lainnya.
Ada juga mereka yang tercekik pinjaman online karena mereka terlena bermain judi online dan akhirnya mereka pinjam di pinjol hingga akhirnya terlilit utang dan banyak hal-hal lainnya.
Menyikapi hal ini Anjar meminta masyarakat harus lebih bisa menahan keinginan dan menjauhi hal-hal yang justru menjadi malapetaka.
“Selain masyarakat paham dan cerdas mengenai hal pinjaman ini, masyarakat juga harus memperkuat akidahnya agar tidak melakukan suatu hal yang mendorong mereka terpepet menggunakan layanan pinjaman online ini,” ujarnya.
BACA JUGA: DPD Demokrat Jawa Barat Lantik Pengurus DPAC se-Kabupaten Garut
Selain itu, persoalan-persoalan pinjaman online dan investasi bodong ini harus menjadi prioritas pemerintah agar bisa menyelesaikannya.
“Pemerintah baik DPR atau OJK harus memberikan solusi untuk menangani persoalan-persoalan pinjaman online ini,” kata Anjar.
Kendati demikian, Anjar menegaskan pihaknya bersama wakil rakyat dari Partai Demokrat akan memberikan solusi berupa dorongan terhadap pemerintah agar bisa membantu permodalan untuk masyarakat.
“Dengan diberi modal dan pembinaan dalam berdagang insyaallah roda ekonomi masyarakat akan berjalan lancar dan mereka tidak akan tergiur dengan layanan-layanan keuangan yang menjerumuskan mereka hingga tercekik hutang,” pungkasnya.
(Budiana Martin/Anthika Asmara)