JAKARTA,FOKUSJabar.id: Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, Rani Mauliani membenarkan adanya penggeledahan di ruangan fraksinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Rani menyebut, ruangan yang digeledah itu ialah mengarah ke ruang kerja M Taufik. Namun begitu, ruangan tersebut sudah kosong sejak Taufik mengundurkan diri sebagai anggota partai Gerindra.
“Menurut info memang seperti itu, tapi sepanjang sepengetahuan saya ruangan pak MT saat ini kan memang juga sudah kosong, seiring beliau menyatakan mengundurkan diri,” kata Rani, Rabu (18/1/2023).
BACA JUGA: Bersama Puan, Jokowi Temui Ketua DPR Korsel di Pangkalan TNI AU
Rani pun memastikan Gerindra menghormati proses pengusutan dugaan kasus korupsi yang dilakukan KPK.
“Kemarin juga kebetulan saya tidak di DPRD, jadi ya kita ikuti saja prosesnya sesuai prosedur yang berlaku,” ucap dia, melansir IDN.
Sementara itu, Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra Habiburokhman menegaskan, M Taufik bukan lagi kader Gerindra karena sudah mengundurkan diri dan diberhentikan.
“Saat ini kami sedang dalam memproses PAW (Penggantian Antar Waktu) yang bersangkutan,” ujar anggota DPR Dapil Jakarta Timur ini dalam siaran tertulis, Rabu (18/1/2023).
Habiburokhman mengatakan sebagai wakil rakyat Jakarta Timur, pihaknya menghormati dan mendukung kerja KPK dalam pemberantasan korupsi termasuk kasus korupsi pengadaan tanah di Pulogebang, Jakarta Tinur.
“Kasus korupsi ini benar-benar sangat memprihatinkan karena lahan yg diadakan sejatinya diperuntukkan untuk pembangunan rumah DP 0 persen, untuk rakyat ekonomi lemah yang sangat membutuhkan hunian,” ujarnya.
“Sampai saat ini masalah hunian yang tidak layak masih menjadi salah satu keluhan terbesar bagi warga Jakarta Timur, masih banyak sekali kawasan yang dapat dikatakan kumuh hampir di tiap kecamatan,” imbuhnya.
Sebelumnya, KPK menggeledah enam ruangan di Gedung DPRD DKI Jakarta. Tempat yang digeledah antara lain ruang kerja Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi yang berada di lantai 10 dan ruang kerja Muhammad Taufik.
“Setidaknya ada 6 ruangan yang dilakukan penggeledahan di antaranya ruang kerja di lantai 10, 8, 6, 4, 2 dan staf Komisi C DPRD DKI Jakarta,” ujar Juru Bicara KPK, Ali Fikri, Rabu (18/1/2023).
Diketahui, lantai 10 merupakan ruang kerja Ketua DPRD DKI Jakarta, lantai 8 ruang kerja Fraksi PDI Perjuangan, lantai 6 ruang kerja Fraksi PPP-PKB dan PKS, lantai 4 Fraksi PSI dan Golkar, serta lantai dua adalah Fraksi Gerindra.
Dari penggeledahan tersebut, KPK menemukan sejumlah barang bukti tentang dugaan korupsi pengadaan tanah di Pulo Gebang, Jakarta Timur oleh Perumda Sarana Jaya. Bukti tersebut kini sudah disita.
“Dari penggeledahan ini tim penyidik menemukan berbagai dokumen dan alat bukti elektronik,” ujarnya.
(Agung)