SUKABUMI,FOKUSJabar.id: Dini Handayani seorang Kepala Sekolah di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah VI Jawa Barat, mempunyai perhatian lebih terhadap pendidikan anak berkebutuhan khusus.
Melalui pemikiran dan cara pandangnya terhadap anak disabilitas, dia menggagas sejumlah inovasi agar seluruh anak memiliki hak yang sama dalam mengakses pendidikan.
Salah satu inovasi Kepala Sekolah SLBN Surade Sukabumi ini, yaitu menggulirkan program vokasi layaknya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Di mana saat ini ada dua jurusan vokasional di SLBN Surade, yaitu Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura serta Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian.
BACA JUGA: SMKN 2 Kota Tasikmalaya Cetak SDM Untuk Ke Jepang Hingga Korea
“Saat ini SLBN Surade satu-satunya SLBN yang memiliki jurusan vokasional seperti SMK,” kata Dini Handayani.
Dini pun menceritakan bagaimana asal mula pemikirannya untuk membentuk jurusan di SLBN Surade. Dengan bekal landasan kurikulum bahwa SLB juga mengakomodir keterampilan para siswa anak berkebutuhan khusus. Namun, program vokasional di SLB itu kata dia, harus terarah dan terjamin keberlangsungannya.
Oleh karena itu, pihaknya melakukan kembali analisis lingkungan yang tertuju pada potensi yang ada di Kabupaten Sukabumi, termasuk mata pencaharian orang tua. Sehingga, lulusan di SLBN Surade itu jika tidak terserap di dunia kerja, mereka bisa berwirausaha atau minimal bisa membantu pekerjaan orang tuanya.
“Akhirnya baru tersusun ternyata mata pencaharian siswa itu petani, berarti saya putuskan kita ke pertanian. Saya tidak ngerti juga pertanian. saya belajar ke SMK Pertanian, jadi saya berkolaborasi, jadi alurnya saya analisis dulu apa yang harus disiapkan. Analisis SDM, sarana prasarana dan juga kurikulumnya,” katanya.
Mengingat SDM guru di bidang pertanian belum ada, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Pertanian untuk memberikan penyuluhan kepada semua guru. Begitupun dengan sarana prasarana sekolah yang belum ada, pihaknya juga memutar otak bagaimana lahan yang sudah ada bisa dijadikan sebagai sarana untuk mendukung program tersebut. Akhirnya, setengah lapangan SLBN Surade dijadikan lahan perkebunan.
“SDM tidak ada saya kerjasama dengan Dinas Pertanian, yaitu untuk memberikan penyuluhan ke semua guru. itu bulan pertama di Surade, makannya cepet. Sarana sekolah Surade luas 6000 meter, lapangannya juga luas, akhirnya saya potong dijadikan lapang, sepotong jadi kebun. Ukurannya sekitar 20 x 15 meter. Lahan ada dan guru sudah siap,” kata dia.
Selanjutnya, untuk kurikulum sendiri pihaknya belajar ke SMKN 1 Cibadak. Respon dan dukungan dari SMKN 1 Cibadak pun sangat baik, bahkan mempersilahkan siswa-siswi SLBN Surade untuk melakukan ujian kompetensi di SMKN 1 Cibadak.
“Saya belajar di SMKN 1 Cibadak, di sana mengajari saya tentang pertanian. Sudah saja gunakan kurikulum SMK nanti ujiannya bisa ikut ke kita (SMKN 1 Cibadak), ujian kompetensi di SMK oleh lembaga sertifikasi profesinya. Sehingga lulusan SLBN Surade itu akan mendapat sertifikat,” ujar Dini.
Dari berbagai pengalaman dan pembelajaran yang didapatkannya untuk membentuk program vokasional, akhirnya tercetuslah jurusan pertanian di SLBN Surade dengan dua jurusan yaitu Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian.
“Akhirnya dibentuk yang nyambung dari hulu sampai hilir, dari ditanam sampai diolah dan dipasarkan. Dua jurusan itu nyambung, dari nanam, diolah dan dipasarkan. Kita tanam cabai agar menghasilkan produk sambal, izin edar dan izin halalnya sudah. Nama produknya Sambo (Sambal Botolan),” ucapnya.
Tidak hanya itu, Dini juga dicap sebagai penggerak percepatan Unit Layanan Disabilitas (ULD). SLBN Surade di bawah kepemimpinan Dini Handayani berhasil membentuk dua ULD yang berada di Desa Tegalbuleud, Kecamatan Tegalbuleud dan Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
Inovasi ULD yang digagas oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar ini sangat diapresiasi olehnya. Pasalnya kata Dini, sangat membantu dan mempermudah sekolah untuk memberikan layanan pendidikan khususnya bagi anak berkebutuhan khusus.
“Dengan ini (ULD) malah bisa memperbanyak dan mempermudah layanan disabilitas. Kalau mendirikan sekolah itu lama izinnya, kalau dengan ini kan langsung jalan bisa,” ujar dia.
Lebih lanjut, menurutnya dukungan Disdik Jabar melalui Cabang Dinas Pendidikan ( Cadisdik) Wilayah V Jabar sangat dirasakan olehnya. Bahkan, Dini mengaku, kerap kali Kepala Cadisdik Wilayah V Jabar, Nonong Winarni memberikan motivasi agar dia terus meningkatkan kompetensi guru SLB khususnya di Sukabumi melalui inovasi dan kolaborasi.
BACA JUGA: Hadapi Disrupsi Digital, Kepala Sekolah SMAN 2 Cibinong Ciptakan Berbgai Inovasi
“Benar-benar mendukung apapun inovasi dan kolaborasi, dituntut berinovasi silahkan berkolaborasi untuk mengembangkan sekolah masing-masing. Ketika saya melakukan inovasi itu menyambut dengan sangat baik,” katanya.
Karena motivasi dari Cadisdik Wilayah V Jabar itu pula Dini kembali berinovasi dengan menggelar perkuliahan untuk para guru yang mengajar di SLB. Mengingat tidak semua guru di Sukabumi merupakan lulusan dari pendidikan luar biasa.
“Jadi bikin kampus selama 4 bulan, dari bulan Desember sekarang lagi berjalan perkuliahan setiap Minggu Seminggu itu ada dua kelas yang ikutannya 80 guru se Kabupaten Sukabumi,” kata Dini.
Dirinya berharap, pimpinan di Disdik Jabar dan juga KCD Pendidikan Wilayah V terus memberikan dukungan dan mengawasi setiap program yang diluncurkan.
“Jadi kalau ada acara itu, mereka selalu membuka acara yang saya adakan. Dukungan mereka betul-betul terasa banget,” kata dia.