BOGOR,FOKUSJabar.id: Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Achmad Ru’yat, mengatakan tiga urgensi pembangunan jalur khusus tambang di Kabupaten Bogor.
Achmad Ru’yat mengatakan, meningkatnya kecelakaan akibat terjadinya percampuran pergerakan jarak jauh dan pergerakan sehari–hari kendaraan merupakan urgensi pertama.
Kejadian kecelakaan yang melibatkan truk tambang terakhir terjadi di Kecamatan rumpin pada Kamis 6 Oktober 2022 yang mengakibatkan seorang ibu kehilangan nyawa.
Faktor kedua kata Achmad Ru’yat, kerusakan pada ruas jalan kabupaten dan provinsi akibat aktivitas angkutan tambang perlu segera dicarikan solusi.
BACA JUGA: DPRD Kota Banjar Tinjau Venue Porprov XIV Jawa Barat
“Kemudian terjadinya kemacetan karena antrean kendaraan angkutan tambang akibat menunggu muatan atau menunggu waktu untuk melintas jam tayang dari Provinsi Banten, menjadi penyebab perlunya dibangun jalur khusus tambang,” kata Achmad Ru’yat, Jumat (7/10/2022).
Achmad Ru’yat juga mendorong realisasi rencana Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersama swasta melakukan groundbreaking pembangunan jalur khusus tambang pada Desember 2022.
Menurutnya tahapan groundbreaking ini adalah salah satu upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melindungi masyarakat Kecamatan Parung Panjang dan Rumpin dari lalu lalang truk-truk tambang yang bertonase besar.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bogor bersama pihak terkait akan mengantisipasi dampak ekonomi sosial seperti warung-warung dan ‘pak ogah’ akibat pembangunan jalur khusus tambang tersebut.
(Agung)