BANDUNG,FOKUSJabar.id: Cacar Monyet menjadi salah satu wabah yang harus diwaspadai saat ini.
Mengutip litbang.kemkes.go.id, wabah Cacar Monyet adalah penyakit zoonosis langka dari virus monkeypox.
BACA JUGA: Beredar Penyakit Kuku Dan Mulut Hewan Ternak, Ini Yang Dilakukan Disnakan Ciamis
Virus tersebut pertama ditemukan pada tahun 1958 silam.
Wabah tersebut pertama kali dilaporkan menginfeksi manusia pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.
Kasus tersebut juga menginfeksi beberapa orang di negara Afrika Tengah dan Barat.
Tahun ini menjadi perbincangan dan perhatian khusus setelah seorang penduduk Inggris yang pergi ke Nigeria di Afrika Barat terkonfirmasi penyakit tersebut, 6 Mei 2022.
Berikut beberapa gejala:
- Demam akut 38,5 derajat celcius
- Sakit kepala
- Adanya pembesaran kelenjar getah bening atau Limfadenopati
- Nyeri otot ataupun Myalgia
- Kelemahan tubuh
- Sakit punggung
- Benjolan berisi air ataupun nanah di seluruh tubuh (lesi cacar)
Cacar Monyet dapat menular jika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan, orang ataupun bahan yang terinfeksi virus.
Dapat menular melalui plasenta dari ibu hamil ke janin, dari hewan ke manusia (gigitan hingga cakaran hewan yang terinfeksi virus).
BACA JUGA:
5 Tumbuhan Liar Ini Ternyata Bisa Sembuhkan Berbagai Penyakit
Dapat menular pada saat menangani ataupun memproses hewan buruan ataupun produk yang terbuat dari hewan terinfeksi.
Penyakit tersebut juga rentan terinfeksi dari kontak langsung dengan cairan tubuh ataupun luka dari orang yang terinfeksi virus. Misalnya dari bahan yang telah menyentuh cairan atau luka tubuh (pakaian ataupun linen).
Cara Pencegahannya:
Ada beberapa cara pencegahan yang dapat anda lakukan:
- Hindari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Terutama hewan yang sakit ataupun ditemukan mati di daerah cacar monyet terjadi.
2. Hindari kontak dengan bahan apapun yaitu misalnya tempat tidur, pakaian dan lain sebagainya yang telah tersentuh hewan yang sakit.
3. Anda juga harus memisahkan pasien yang terinfeksi dengan orang lain karena berisiko terinfeksi.
4. Rajin mencuci tangan yang baik dan benar menggunakan air mengalir dan antiseptik.
5. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) pada saat merawat pasien yang terinfeksi virus.
6. Memasak daging dengan baik dan benar (matang).
(Edi/Bambang)