TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Menutup rangkaian kegiatan perlombaan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan RI, ratusan ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, turun ke halaman gedung bupati (Gebu), Jumat (12/8/2022).
Mereka yang mewakili masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas hingga pemerintah desa ini, mengikuti Gebu Fashion Week dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI.
Dengan menggunakan berbagai pakaian adat yang ada di nusantara, termasuk pakaian bernuansa heroik layaknya pejuang kemerdekaan RI, mereka memperagakan beragam gaya di atas karpet merah di antara genangan air hujan.
BACA JUGA: Pemkot Tasikmalaya Berbenah Kejar Predikat Kota Sehat
Pertunjukan beragam pakaian pada kegiatan Gebu Fashion Week yang dilakukan para abdi negara ini, mengundang decak kagum para penonton.
Namun ada pula sebagian yang mengundang gelak tawa para penonton, ketika melihat gerakan dan gaya para ASN ini berjalan di depan dewan juri.
“Gebu Fashion week ini, merupakan puncak acara rangkaian pelombaan dalam rangka memeriahkan HUT ke-77 kemerdekaan RI yang dilaksanakan sejak Senin, 8 Agustus 2022,” kata Ketua Pelaksana Kegiatan, Asep Darisman.
Lomba “Ngaliwet” Meriahkan HUT Kemerdekaan RI
Selain Gebu Fashion Week terang Asep yang juga Asda 3 ini, panitia menggelar lomba membuat nasi liwet yang diikuti oleh hampir seluruh perwakilan SKPD, Kecamatan, UPT Puskesmas, BUMD dan desa.
“Terdaftar 109 unit kerja mulai SKPD, Kecamatan, Puskesmas, BUMD hingga desa yang mengikuti perlombaan membuat nasi liwet atau ngaliwet,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Pelaksana Kegiatan, Adi G Nugraha mengatakan, menyambut dan meriahkan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI, ASN di lingkungan Pemkab Tasikmalaya mengikuti beragam perlombaan antar SKPD, Kecamatan dan Puskesmas, sejak Senin hingga Jumat (8-12/8/2022).
Kegiatan yang terpusat di halaman Setda Kabupaten Tasikmalaya ini lanjut Adi, sedikitnya ada 11 jenis perlombaan seperti futsal, bola volly, tarik tambang, karoke, panjat pinang hingga lomba memasak nasi liwet.
Menurutnya, hal menarik dari beberapa sesi perlombaan ini adalah, ASN pria harus menggunakan busana wanita berupa daster. Dengan kata lain peserta pria wajib menanggalkan pakaian dinasnya dan memakai daster.
“Jadi seluruhnya kita libatkan dalam berbagai perlombaan. Kalau memakai daster, itu hanya hiburan biar lebih meriah,” ujar Adi.
BACA JUGA: Emil Minta Pusat Mendata Potensi Ekonomi Daerah
Dia menambahkan, sebagaimana arahan pimpinan, panitia sengaja mengatur pola perlombaan dengan mengahadirkan perwakilan saja.
Hal itu agar selama pelaksanaan perlombaan tidak mengganggu pelayanan publik di masing-masing SKPD, Kecamatan maupun Puskesmas dan Desa.
(Farhan)