CIAMIS,FOKUSJabar.id: Dalam upaya mewujudkan zero stunting 2024 Pemerintah Kabupaten Ciamis melakukan sejumlah inovasi melalui program Gerakan Bersama Cegah (Gerabah) Stunting Masyarakat Ciamis.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Ciamis Dian Budiana membenarkan hal tersebut.
Dian mengatakan, dalam upaya menangani permasalahan stunting, upaya preventif harus dioptimalkan. Mulai dari edukasi pra nikah kepada para calon pengantin yang akan membangun keluarga.
BACA JUGA: Polda Jabar Minta Masyarakat Ciptakan Kondusifitas dan Jaga Keamanan
Tujuan dari pernikahan tidak lain untuk memiliki keturunan ataupun anak dan menjadi orangtua dalam sebuah keluarga. Pemahaman terbaik agar keluarga harmonis dan bahagia adalah pemahaman tentang bagaimana menjaga kehidupan yang sehat.
Bukan hanya sehat, namun menciptakan generasi-generasi cerdas penerus bangsa. Hal tersebut dapat dicapai melalui parenting yang sehat dan terkonsep.
“Kita lakukan edukasi, wawasan serta pendampingan informasi mengenai bagaimana cara mempersiapkan kehidupan berkeluarga,” kata Dian ketika ditemui di Kantor Sekretariat Daerah Ciamis, Kamis, (11/8/2022).
Dian menuturkan, program tersebut harus dapat menjangkau semua elemen masyarakat. Dengan metode pentahelix semua unsur harus menaruh perhatian terhadap urgensi upaya preventif dalam pencegahan stunting ini.
“Semua element pemerintah dan masyarakat dari mulai Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Kementerian Agama hingga para ulama akan berperan menangani stunting,” katanya.
Dian mengungkapkan, beriringan dengan berjalannya program Gerabah Stunting di Ciamis ini pendataan terus diaktualisasi untuk menentukan skala prioritas.
“Verifikasi dan Validasi terus kita lakukan supaya terbentuk sinergi dalam pengaplikasian program. Saat ini ada 20 Desa dari 27 Kecamatan di Ciamis yang ditentukan untuk akselerasi edukasi pencegahan stunting. Data tersebut insyaallah akan terus berkurang seiring pengurangan kasus hingga tercapainya harapan kita Ciamis Zero Stunting,” ucap Dian.
Dalam program tersebut DP2KBP3A Ciamis menyertakan Ulama sebagai elemen penting penyampaian edukasi kepada masyarakat. Kantor Urusan Agama pun akan menjadi wahana edukasi masyarakat yang akan membangun keluarga.
BACA JUGA: Penerima Program Rutilahu Di Ciamis Menurun
“Ulama merupakan tokoh yang menjadi referensi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Pentingnya edukasi terkait bagaimana membangun keluarga kepada para calon pengantin. Pendampingan ketika persiapan memasuki masa kehamilan terkait asupan gizi yang harus dipenuhi oleh ibu pra kehamilan, proses melahirkan hingga 1000 hari kehidupan anak,” ucap Dian.
Dian menambahkan, banyak faktor yang harus diperhatikan hingga pola parenting keluarga terhadap anak sesuai dengan kondisi, umur anak dan bagaimana menjaga asupan gizi dan lingkungan yang sehat untuk pertumbuhan anak. Hal itu tentu harus menjadi sorotan semua pihak.
(Riza M Irfansyah/Anthika Asmara)