BANDUNG,FOKUSJabar.id: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung mencatat cuaca dingin di Kota Bandung hingga 17 derajat celcius terjadi di enam hari yang berbeda. Suhu dingin ini diperkirakan masih terjadi pada Agustus mendatang.
“Ini bulan yang dingin, mencatat 6 hari minus 17 derajat celcius. Di Lembang 14 derajat, tanggalnya beda-beda. Rata-rata Kota Bandung 17,6 celcius, Agustus masih bisa,” kata Prakirawan BMKG Bandung Yan Firdaus di Taman Sejarah Kota Bandung, Jabar Rabu (20/7/2022).
Menurut dia, musim yang tengah berlangsung saat ini adalah kemarau basah, sehingga potensi bencana masih akan terjadi. Salah satu bencana yang diperkirakan bisa terjadi di Kota Bandung yaitu banjir dan genangan.
“Kota Bandung berpotensi banjir genangan. Tapi untuk wilayah Bandung Raya lainnya seperti Ciwidey dan Bandung Barat ada potensi bencana banjir bandang dan angin kencang,” kata Yan.
Potensi bencana lainnya yang diperkirakan terjadi, yakni kekeringan dan kekurangan air bersih. Masyarakat pun diminta untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit.
BACA JUGA: BMKG: Ada 267 Gempa Susulan di NTT
“Perubahan cuaca dari cerah ke hujan, pagi dingin jadi panas membuat stamina terkuras,” kata dia.
Sementara itu, Prakiraan Staisun Geofisika BMKG Klas I Bandung Iid Mujtahiddin mengatakan, penyebab hujan masih terjadi di musim kemarau saat ini karena kondisi suhu muka laut di wilayah Jawa Barat relatif hangat sehingga menumbuhkan awan hujan.
“Meski kondisi global seperti La Nina saat ini sudah mendekati ke arah yang netral,” kata Iid Mujtahiddin.
Iid Mujtahiddin mengatakan, hujan yang terjadi beberapa hari terakhir pun dipengaruhi kondisi masa udara yang cenderung basah, sehingga mendukung awan hujan dengan skala lokal. Pada musim kemarau biasanya masa udara cenderung kering.
BACA JUGA: Cuaca Dingin dan Hujan Selimuti Kota Bandung, Ini Kata BMKG
“Misal dalam satu pekan ada mendung, hujan ada sedang ringan atau lebat tapi ada kondisi tutupan awan kecil seperti di awal Juli relatif tidak ada sehingga kondisi dingin. Selang seling ada potensi awan hujan dan tidak ada tutupan awan,” kata Iid.
(Yusuf Mugni/LIN)