ISRAEL,FOKUSJabar.id: Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan, bakal menyelidiki laporan kuburan massal yang berisi mayat pasukan komando Mesir yang tewas selama perang Timur Tengah 1967 di Israel tengah.
Sebelumnya, surat kabar setempat menerbitkan laporan saksi yang menunjukkan ada kuburan massal tak bertanda di dekat Latrun, sebuah daerah antara Yerusalem dan Tel Aviv tersebut. Itu adalah lokasi di mana tentara Israel memerangi tentara Mesir puluhan tahun lalu.
Menyikapi hal itu, Kantor Perdana Menteri menyatakan, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi telah mengangkat masalah ini dalam sebuah panggilan telepon
Pada hari Minggu, Kementerian Luar Negeri Mesir telah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kedutaan Mesir di Tel Aviv ditugaskan untuk berkomunikasi dengan pihak berwenang Israel.
Tujuannya untuk mengklarifikasi apa yang sedang beredar di media, menyerukan penyelidikan guna memverifikasi kredibilitas informasi ini dan segera memberi tahu pihak berwenang Mesir tentang perincian yang relevan.
BACA JUGA: Tegang! Putin Tantang AS dan NATO Perang Lawan Rusia
Surat kabar Yedioth Ahronoth dan Haaretz menerbitkan materi arsip dan wawancara dengan penduduk yang menceritakan bagaimana lusinan tentara Mesir yang tewas dalam pertempuran mungkin dimakamkan di sana.
Surat kabar Yedioth Ahronoth dan Haaretz menerbitkan materi arsip dan wawancara dengan penduduk yang menceritakan bagaimana lusinan tentara Mesir yang tewas dalam pertempuran mungkin dimakamkan di sana.
Menurut laporan, sekitar 80 tentara Mesir yang tewas selama perang dikuburkan di bawah tempat yang sekarang menjadi taman wisata populer Israel.
Melansir CNBC, Senin (11/7/2022), para prajurit dilaporkan tewas pada 5 Juni 1967, ketika pertempuran pecah antara pasukan Israel dan sekelompok tentara Mesir di Kibbutz Nahshon, sebuah permukiman di Tepi Barat yang sekarang diduduki secara ilegal.
Setelah tentara tewas, pihak berwenang Israel menggali kuburan 20 meter dan mengubur mayat tentara Mesir bersama-sama.
Adapun, warga kibbutz berusaha untuk berbicara tentang masalah ini selama tahun 1990-an, tetapi dibungkam oleh tentara Israel.
(Agung)