spot_img
Sabtu 16 Agustus 2025
spot_img

10 Atlet Mutasi, Target KONI Kota Bandung di Porprov XIV Jabar Terancam

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Mutasi atlet membuat KONI Kota Bandung ketar ketir. Target yang dipasang untuk menjadi juara umum Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jawa Barat tahun 2022 pun terancam.

Kota Bandung kerap menjadi daerah yang paling sering terkena imbas dari permasalahan mutasi di setiap gelaran multieven olahraga terakbar di Tanah Pasundan. Termasuk menjelang perhelatan Porprov XIV Jabar yang akan digelar pada November 2022.

Ketua Umum KONI Kota Bandung, Nuryadi mengaku, setidaknya ada 10 atlet hasil binaan klub dan cabang olahraga di Kota Bandung yang mengajukan perpindahan ke kota/kabupaten lain di Jabar menjelang Porprov XIV Jabar digelar. Namun, hingga saat ini, proses mutasi belum rampung terselesaikan.

“Hanya satu atlet yang sudah diputus proses mutasinya yakni Muhammad Dwiky Raharjo. Atlet renang itu diputuskan KONI Jabar pindah ke Kabupaten Bekasi,” kata Nuryadi saat ditemui di ruang kerjanya, sekretariat KONI Kota Bandung, GOR Bandung, Jalan Jakarta Kota Bandung, Kamis (7/7/2022).

BACA JUGA: Tersisih di City, Raheem Sterling Jadi Pemain Gaji Termahal di The Blues

Sementara proses mutasi sembilan atlet lainnya, diakui Nuryadi, belum rampung terselesaikan. Yakni dua atlet di cabang olahraga boling, empat atlet di cabang olahraga karate, dan tiga atlet di cabang olahraga renang.

“Kita masih menunggu undangan dari KONI Jabar terkait penyelesaian mutasi sembilan atlet tersebut,” Nuryadi menambahkan.

Untuk proses penyelesaian mutasi tersebut, kata Nuryadi, keputusan akhir ada di KONI Jabar. Meski demikian, keputusan tersebut harus disesuaikan dengan rekomendasi dari pihak pengurus provinsi (pengprov) cabang olahraga yang bersangkutan.

“Aturan mutasi yang dikeluarkan KONI Jabar menjadi payung hukum utama. Bukan tidak boleh mutasi, boleh-boleh saja tapi harus sesuai dengan persyaratan mutasi. Mulai dari pengajuan atlet, kemudian izin dari klub, pengcab, dan KONI kota/kabupaten bersangkutan. Pertanyaannya apakah sudah ada izinnya, dan terakhir pengprov cabor bersangkutan mengeluarkan rekomendasi. Jangan sepihak, harus saling menghormati,” Nuryadi menuturkan.

Selain itu, lanjut Nuryadi, tujuan porda atau porprov menjadi ajang untuk menjaring atlet-atlet potensial hasil binaan kota/kabupaten untuk peningkatan prestasi olahraga Jabar kedepan. Apalagi, Jabar bertekad untuk bisa mencetak hattrick juara umum di PON XXI tahun 2024 mendatang di Sumut dan Aceh.

“Jangan hanya mengedepankan prestise dengan dalih mengejar juara umum. Menjadi juara umum itu kan dampak dari sebuah proses pembinaan dan siapa pun punya hak untuk jadi juara umum. Tapi hak pembinaan itu harus ditaati dan diikuti, tidak potong kompas begitu saja. Ini akan jadi blunder jika tiba-tiba disahkan dan masalah mutasi seperti ini akan selalu ada di setiap porprov atau porda,” Nuryadi menjelaskan.

Akibat dari proses mutasi terhadap 10 atlet asal Kota Bandung tersebut, Nuryadi mengaku jika target raihan medali emas kontingen Kota Kembang di Porprov XIV Jabar terganggu. Pasalnya, atlet-atlet yang melakukan mutasi tersebut merupakan atlet-atlet andalan di nomor-nomor individu yang bisa meraih lebih dari satu medali emas.

“Berdasarkan kajian dari Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Kota Bandung, dari 10 atlet itu setidaknya lebih dari 30 medali emas yang kami incar bisa hilang. Ini jelas sangat menganggu target kami, Kota Bandung, untuk meraih juara umum di Porprov XIV Jabar pada November 2022 mendatang,” kata Nuryadi.

(Ageng)

spot_img

Berita Terbaru