TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id:Tiga orang jemaah haji dari total 674 jemaah asal Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, gagal berangkat ke tanah suci untuk menjalankan rukun Islam kelima di tanah suci.
Mereka yang hampir sudah 12 jam berada di embarkasi Bekasi, terpaksa pulang ke kampung halaman masing-masing, sebelum menginjakkan kaki di bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
“Ada tiga orang jemaah haji yang batal berangkat tahun ini. Dua orang merupakan pasangan suami istri asal Kecamatan Karangnunggal dan satu orang lagi dari Kecamatan Pancatengah,” kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya, Yayat Kardiyat, Selasa (5/7/2022).
BACA JUGA: Pelaku Curanmor Di Kabupaten Tasikmalaya, Mengaku Tak Ada Niat Selain Kepepet
Alasan gagal berangkat lanjut Yayat, satu orang karena hamil muda, satu orang lagi mengundurkan diri mengiktu istri yang tidak jadi berangkat akibat hamil.
Sedangkan satu orang lainnya, ucap dia, karena mengalami gangguan kesehatan mental.
“Pasangan suami istri ini merupakan jemaah yang tergabung dalam kloter 18. Berangkat ke embarkasi pada 14 Juni dan satu orang jemaah lagi tergabung dalam kloter 44. Berangkat ke embarkasi pada tanggal 1 Juli 2022,” ujarnya.
Mereka gagal berangkat, jelas Yayat, dengan pertimbangan kesehatan dan keselamatan jemaah yang bersangkutan.
“Berdasarkan hasil cek kesehatan tim pemeriksa dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Soekarno Hatta, satu orang jemaah terdeteksi sedang hamil muda kurang dari satu bulan, dan satunya lagi mengalami gangguan mental,” tutur Yayat.
Lebih lanjut dia menyebutkan, akibat batal berangkat, porsi haji 2022 tidak dapat diganti oleh jemaah lain karena, pembatalan terjadi di embarkasi. Artinya porsi tidak terpakai.
“Dalam sistem, mereka menjadi lunas tunggu untuk pemberangkatan haji tahun depan,” ucap Yayat.
Menurutnya, sebelum dinyatakan ada kendala kesehatan, seluruh jemaah haji telah melakukan tahapan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh (general check up) jauh-jauh hari sebelum berangkat ke embarkasi.
“Semuanya baik-baik saja termasuk yang kemudian hamil muda. Dalam pemeriksaan sebelumnya tidak ditemukan jika yang bersangkutan sedang hamil,” katanya.
BACA JUGA: Pernikahan Dini Picu Tingginya Angka Stunting
Termasuk yang mengalami gangguan mental di embarkasi. Pada saat di daerah terang Yayat, nampak sehat meskipun saat mau berangkat ke embarkasi, jemaah tersebut menggunakan kursi roda.
Pada kasus hamil muda tambah Yayat, dia berharap menjadi pelajaran bagi para calon jemaah haji ke depan, untuk mampu menahan diri dari asbab (sebab-sebab) terjadinya kehamilan mendekati jadwal keberangkatan haji.
(Farhan)