RUSIA,FOKUSJabar.id: Anggota Parlemen Rusia resmi mengusulkan penyematan label ‘negara teroris’ untuk Amerika Serikat (AS).
Hal tersebut bertepatan dengan dugaan terhadap Pemerintah AS yang memberikan informasi intelijen kepada Ukraina untuk menyerang kota-kota di Rusia.
Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Pemerintah Rusia RIA Novosti, Wakil Duma Negara, Oleg Morozov menuduh Pemerintah AS terlibat dalam ledakan di Belgorod, kota dekat perbatasan Ukraina pada Minggu (3/7/2022).
Peristiwa tersebut setidaknya menewaskan tiga orang dan menghancurkan banyak rumah milik warga sipil.
Morozov yang juga merupakan anggota Partai Rusia Bersatu menuduh Pemerintah AS memberikan informasi intelijen kepada Ukraina.
BACA JUGA: Menlu Retno Klaim Semua Menlu G20 Bakal Hadir di Bali
“Sekarang semakin jelas bahwa informasi ini digunakan AS untuk menyerang kota-kota di Rusia. Faktanya, ini juga merupakan partisipasi dalam perang dari sisi Ukraina dan agresi melawan Rusia,” kata Morozov kepada RIA Novosti, Selasa (5/7/2022).
Hal tersebut yang membuat Morozov kokoh agar dunia menyematkan label negara teroris kepada AS.
“Ini sudah seharusnya disampaikan dalam seluruh platform internasional dan mulai mengadakan pertemuan khusus Dewan Keamanan PBB untuk menyatakan Amerika Serikat sebagai negara teroris,” kata dia, seperti dilansir IDN.
Moskow sendiri berulang kali menuduh Ukraina yang melancarkan serangan ke Belgorod dan wilayah lainnya dekat perbatasan Ukraina.
Hal itu terjadi sejak Presiden Rusia, Vladimir Putin menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.
Namun, Ukraina sampai saat ini belum menyatakan bertanggung jawab atas insiden yang terjadi di Belogrod tersebut.
Belgorod sendiri merupakan kota di 40 kilometer utara perbatasan Ukraina.
Adapun setelah peristiwa ledakan yang terjadi Minggu lalu, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan, serangan misil direncanakan secara sengaja dan diluncurkan untuk menyerang warga sipil di kota-kota Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia pun mengklaim pasukan Ukraina menyerang Belgorod menggunakan tiga misil Tochka-U.
Dalam keterangannya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, sistem pertahanan udara mereka berhasil menghancurkan ketiga misil tersebut, tetapi serpihan misil justru jatuh di pemukiman warga dan menghancurkan banyak rumah.
Pemimpin di Belgorod, Gubernur Vyacheslav Gladkov menyatakan ada 11 gedung apartemen dan 39 rumah yang hancur dan rusak akibat ledakan pada Minggu lalu.
Gladkov juga menuliskan dalam sebuah unggahan di Telegram yang menyatakan adanya bocah berusia 10 tahun dan seorang lelaki dalam kondisi luka serius akibat menjadi korban dalam peristiwa nahas tersebut.
Sebelumnya, pada 5 Mei lalu, Juru Bicara Pentagon John Kirby membantah seluruh anggapan yang menyatakan bahwa AS ikut terlibat dalam setiap target militer Ukraina.
Pernyataan itu keluar setelah AS dianggap berbagi informasi dengan Ukraina terkait keberadaan kapal perang Rusia Moskva sebelum akhirnya tenggalam di Laut Hitam pada April silam seperti dilaporkan oleh The New York Times.
Sementara itu, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov kala itu menuduh AS, Inggris, dan negara anggota NATO lainnya memberikan informasi intelijen terus menerus kepada Ukraina.
(Agung)