BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar mengizinkan SMK, SMA dan SLB mengadakan kegiatan kelulusan termasuk study tour. Kebijakan ini sebagai upaya mendukung perkembangan dan pemulihan perekonomian di Jabar, pascapandemi Covid-19.
Adapun kegiatan perpisahan itu bisa dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah dengan menjalankan protokol kesehatan ketat juga berpedoman pada status kesiagaan Covid-19 di wilayahnya masing-masing.
Kepada Disdik Jabar Dedi Supandi mengatakan, kebijakan memperbolehkan siswa SMK, SMA dan SLB menjalani study tour ini dalam rangka mendukung perkembangan dan pemulihan perekonomian di Jabar, pascapandemi Covid-19.
BACA JUGA: Taufiq Rohman: Soal Pengangkatan Wakasek, Disdik Jabar Diminta Tegas
“Kami mengizinkan untuk sekolah yang akan melaksanakan kegiatan perpisahan sekolah, khususnya bagi siswa kelas XII yang sudah lulus,” ujar Dedi Supandi, dalam rilis yang diterima Rabu (11/5/2022).
Namun yang menjadi catatan maupun syarat bagi sekolah yang akan melaksanakan acara perpisahan, yaitu kegiatan yang bersifat di luar sekolah termasuk study tour harus dilakukan di wilayah Jabar.
“Kita berharap perpisahan sekolah tidak dilakukan di luar wilayah Jabar. Dasarnya dalam rangka pemulihan ekonomi daerah,” kata Dedi.
Bukan tanpa alasan, Dedi mengatakan, syarat tersebut harus dilaksanakan sebagai upaya mendukung perkembangan dan pemulihan perekonomian di Jabar, pasca pandemi Covid-19.
“Karena kalau warga dan siswa di Jabar membelanjakan atau berkeliling di daerah Jabar, ekonomi akan naik,” kata dia.
Menurut dia, banyak pihak yang termasuk siswa didik yang jenuh dengan hadirnya Pandemi Covid-19. Hal itu pula yang membuat pihaknya mengeluarkan kebijakan memperbolehkan sekolah menggelar study tour.
BACA JUGA: Megawati Hadiri Pelantikan Presiden Korsel, Batik Merah!
Terlebih saat ini sudah ada kepastian KBM tatap muka 100 persen bagi SMA SMK dan SLB di Jabar. Adapun waktu dan jumlah siswa saat KBM berjalan seperti sebelum terjadi pandemi.
Hanya saja terkait dibukanya kantin dan fasilitas perilaku hidup sehat, kata Dedi, diatur oleh masing-masing satuan pendidikan. Di samping itu, saat KBM masih harus memakai masker.
“Semua kegiatan itu juga masih harus menyampaikan pemberitahuan ke satuan tugas Covid-19,” kata dia.