BANDUNG,FOKUSJabar.id: Tingkat elektabilitas Ridwan Kamil (Emil) mulai mengimbangi Prabowo Subianto di Jawa Barat (Jabar). Setelah sebelumnya Prabowo kerap mendominasi survei terkait Capres 2024.
Kesimpulan ini didapat dari hasil sigi terbaru lembaga survei Charta Politika Indonesia bertajuk “Survei Preferensi Sosial dan Politik Masyarakat Jawa Barat” yang dilakukan 3 – 9 Februari 2022 lalu.
Direktur Charta Politika Yuniarto Wijaya mengatakan dalam simulasi 10 nama calon Presiden, Prabowo Subianto menjadi pilihan tertinggi di jabar dengan angka elektabilitas 24 persen.
BACA JUGA: Fenomena Aneh, Ketersediaan Minyak Goreng Kembali Melimpah
Dia menyebut, elektabilitas Capres 2024 di Jabar mulai menampakan dinamika baru. Jabar yang merupakan lumbung suara Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019 mulai didekati Ridwan Kamil.
“Selanjutnya ada Ridwan Kamil yang merupakan Gubernur Jawa Barat dengan elektabilitas 20,9 persen. Disusul Anies Baswedan (18.0%) dan Ganjar Pranowo (12.0%),” katanya dalam keterangan, Rabu (16/3/2022) malam.
Yuniarto melansir, naiknya elektabilitas Ridwan Kamil seiring dengan tingginya tingkat kepuasan warga pada kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Masyarakat Jawa Barat lebih puas dengan kinerja Pemerintah Provinsi di bandingkan dengan Pemerintah Pusat. Hal ini didasari oleh tingginya angka kepuasan terhadap pemerintah Provinsi Jawa Barat lebih dari 70%,” kata dia.
Karena itu menurut survei Charta Politika, jika Ridwan Kamil maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024, warga memberikan tingkat keterpilihan yang paling tinggi dibanding kandidat lain.
“Dalam Simulasi elektabilitas Pilkada Jawa Barat menempatkan Ridwan Kamil di posisi teratas dengan angka 44 persen jika Pilkada dilaksanakan hari ini,” ujarnya.
Di bawahnya ada nama Dedi Mulyadi dengan tingkat elektabilitas 20.8 persen, sementara nama-nama lain seperti Bima Arya, Desi Ratnasari masih berada dibawah 5%.
“Selain karena masih sebagai Gubernur, Ridwan Kamil Namanya selalu masuk dalam jajaran tokoh yang ramai dalam bursa Presiden dan Wakil Presiden,” paparnya.
Survei Charta Politika Indonesia menggunakan multistage random sampling jumlah sampel di Jawa Barat sebesar 1200 Responden. Melalui wawancara tatap muka dengan protokol Kesehatan yang ketat, dan margin of error +/- 2.83%.
(Agung)