Kamis 12 Desember 2024

Ikut Program Makmur, Panen Petani di Banjar Meningkat

BANJAR,FOKUSJabar.id: Program Makmur Pupuk Kujang kembali berhasil membantu meningkatkan hasil panen petani padi di Desa Pamarican, Kecamatan Purwadadi, Kota Banjar, Jawa Barat.

Petani padi di sana berhasil memanen 8,46 ton gabah per hektare atau meningkat dari sebelumnya 7 ton per hektar. Melalui pendampingan intensif dari para agronom Pupuk Kujang, musim panen kali ini petani Kota Banjar naik signifikan.

“Setelah menggunakan pupuk NPK dan urea non subsidi, panen kami naik. Ditambah pupuk KCL yang bisa memperkuat akar dan batang padi, sehingga padi tidak mudah rebah di musim hujan ini,” kata petani peserta program makmur asal Purwadadi, Miarto, Rabu (9/3/2022).

Program Makmur
Ikut Program Makmur, Padi Selamat dan Panen Meningkat (foto ist)

Sebelum mengikuti Program Makmur, dirinya selalu bertani menggunakan pupuk bersubsidi. Selama 25 tahun bertani, rata-rata sawah Miarto menghasilkan 4 hingga 5 ton gabah kering giling per hektare setiap panen.

BACA JUGA: Program Minyak Goreng Murah Berjalan 6 Bulan, Disdagin: Jangan Panic Buying

“Setelah mengikuti program Makmur, ternyata hasil panen bisa meningkat. Saya menjadi percaya karena hasil penghitungan BPS, panen saya meningkat dua kali lipat dari sebelumnya. Alhamdulillah saya senang melihat hasil panen kali ini,” kata Ketua Kelompok Tani Mekar Rahayu 1 itu.

Melihat hasil panen yang menggembirakan di sawah Miarto, sejumlah petani tertarik mengikuti Program Makmur. Petani jenis padi Ciherang itu mengatakan, sejumlah anggotanya pun tertarik mengikuti Program Makmur. Mereka tertarik setelah melihat bukti nyata dari program tersebut.

Untuk diketahui, sejak awal Desember 2021, agronom Pupuk Kujang mendampingi sejumlah petani penggarap 5,6 hektare sawah di Desa Pamarican. Di musim tanam penghujan itu, kata dia, agronom Pupuk Kujang mendapat keluhan jika padi para petani kerap rebah akibat hujan ekstrim.

BACA JUGA: Petrokimia Gresik Jamin Stok dan Penyaluran Pupuk Aman

Alhasil, para agronom memberikan kiat dan formulasi khusu agar padi petani tidak mudah rebah dan hasil panen bisa maksimal meski sawah terus diguyur hujan ekstrem.

Penggunaan Urea, NPK dan KCL di lahan Miarto telah membuat tanaman padi tetap sehat dan kuat sepanjang musim hujan. Terlebih, kata dia, penggunaan pupuk non subsidi ini membuat bulir padi menjadi lebih padat dan berisi dari biasanya. Begitupun dengan warna bulir padi yang lebih putih bersih.

“Pendampingan para agronom ini sebagai bentuk kepedulian kami kepada petani. Mudah-mudahan kemauan petani menggunakan pupuk premium bisa berdampak pada peningkatan hasil panen dan meningkatkan keuntungan agar petani sejahtera,” kata SVP Transformasi Bisnis Pupuk Kujang Arlyza Eka Wijayanti saat berdialog dengan petani seusai panen.

Pupuk Kujang, kata dia, berkomitmen terus membuat produk pupuk berkualitas untuk petani Indonesia, dan siap mendukung penuh upaya pemerintah menyejahterakan petani.

Adapun program Makmur, kata dia, adalah kerja bersama antara pemerintah BUMN, dan kerja keras semua petani. Hal itu ditujukan untuk petani Indonesia lebih sejahtera.

Program Makmur yang digagas Menteri BUMN Erick Thohir itu tidak hanya dijalankan Pupuk Indonesia group. Saat ini, program tersebut melibatkan BUMN lainnya.

Sinergi dibangun antara Pupuk Indonesia Group, bank anggota Himbara, asuransi, hingga berbagai pihak yang bersedia menjadi pembeli hasil pertanian.

Sinergi itu diyakini bisa memperkuat Program Makmur untuk membentuk ekosistem yang mapan. Dengan sinergi dan ikhtiar bersama, petani peserta Program Makmur didampingi secara menyeluruh dan intensif, mulai dari akses permodalan, pendampingan budidaya, asuransi, hingga pembelian hasil panen.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img