TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Ketua beserta jajaran pengurus Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD DMI) Kabupaten Garut, mengunjungi Kantor Sekretariat PD DMI Kabupaten Tasikmalaya di komplek Islamic Center, Jalan Raya Baypass Bojongkoneng, Singaparna, Selasa (15/2/2022).
Rombongan disambut secara resmi oleh Ketua beserta jajaran pimpinan harian (Pimhar) PD DMI Kabupaten Tasikmalaya dengan suasana penuh khidmah dan keakraban.
“Alhamdulilah hari ini kami bisa berkunjung ke DMI Kabupaten Tasikmalaya dan berkesempatan untuk menggali lebih luas berbagai informasi tentang bagaimana DMI bergerak dalam rangka memakmurkan masjid dan dimakmurkan,” kata Ketua PD DMI Kabupaten Garut, Ustad Usep Dana.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Capres Pilihan Warga Jawa Barat
Selain konsistensi dalam merancang dan menjalankan program-program DMI yang berkaitan langsung dengan keumatan, pola komunikasi yang dibangun oleh DMI Kabupaten Tasikmalaya dengan pemerintah (umara) dan juga semua pihak terkait, menjadi fokus bidikan untuk diaplikasikan di DMI Kabupaten Garut.
“Kami belajar bagaimana DMI Kabupaten Tasikmalaya menjalin sinergitas dengan pemerintah termasuk unsur-unsur lainnya untuk memberdayakan masjid dan warga masjid di dalamnya,” kata Ustadz Usep yang baru dilantik sebagai Ketua PD DMI Kabupaten Garut masa bakti 2021-2026, pada Oktober 2021 lalu.
Dia mengaku, dengan kepemimpinan baru DMI Kabupaten Garut, pihaknya berupaya untuk terus bergerak mengakomodir masjid-masjid di 42 kecamatan di Kabupaten Garut. Namun persoalan yang dirasakan saat ini, adalah keterbatasan anggaran.
“Dari kunjungan ini, banyak hal baru yang dapat dijadikan motivasi untuk lebih memantapkan langkah kami di DMI,” ucap dia.
Ketua PD DMI Kabupaten Tasikmalaya, KH. Dede Saeful Anwar mengaku sangat mengapresiasi kedatangan pengurus PD DMI Kabupaten Garut dalam rangka menjalin silaturahmi dan berbagi pengalaman.
Menurutnya, perjalanan DMI Kabupaten Tasikmalaya yang berdiri sejak tahun 2005, tentunya bukan waktu sedikit. Berbagai upaya dan perjuangan telah dilakukan untuk mewujudkan cita-cita DMI yakni memakmurkan masjid dan dimakmurkan.
Dia menyebutkan, seiring perjalanan waktu dan bertambahnya kedewasaan, DMI konsisten menjalankan program-program yang bukan hanya berkaitan dengan urusan ibadah, tetapi juga ekonomi.
“Berbagai terobosan baru dalam rangka memberdayakan masjid pun dilakukan, sejalan dengan tingginya keberpihakan pemerintah daerah untuk memakmurkan masjid dan umat melalui masjid,” terang KH. Dede.
Dia menambahkan, trilogi kemakmuran masjid yaitu, pertama idarotul masjid atau pengelolaan organisasi dan administrasi masjid. Salah satunya adalah dengan pembenahan kepengurusan masjid. Dimana SK majid di semua tingkatkan dikelola DMI.
“Kemudian soal visi misi pengurus masjid serta administrasi dan organisasinya dibenahi,” ucap dia.
Kedua, lanjut KH. Dede, adalah imarotul masjid atau pengelolaan program masjid. Antara lain peningkatan peningkatan kualitas ibadah mahdoh (hablumminallaah).
Kemudian peningkatan kualitas ibadah muammalah (hablumminannas) yang berorientasi pada program pemberdayaan pendidikan, kesehatan, ekonomi syariah, pengembangan sosial kemanusiaan dan pengembangan potensi muslimah serta remaja masjid.
“Kami memiliki sejumlah program khusus yang fokus kepada ekonomi masjid. Ini adalah ikhtiar kami untuk mewujudkan masjid makmur rakyat subur, masjid berdaya masyarakat sejahtera,” kata dia.
BACA JUGA: Bupati Garut Minta APH Lakukan Langkah Konkret Terkait Prokes
Ketiga tambah KH Dede, adalah riayatul majid atau pengelolaan pembangunan, pemeliharaan masjid.
Dalam aspek ini, DMI memiliki fungsi untuk membina rencana pembangunan dan tata ruang masjid. Kemudian pengadaan dan pemeliharaan sarana, prasarana dan perlengkapan masjid.
(Farhan/Anthika Asmara)