BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana menaikan tarif parkir pada tahun 2022 mendatang. Kenaikan tarif parkir tersebut akan dibagi menjadi tiga zona, yaitu pusat kota, penyangga dan pinggiran.
“Masing-masing dibagi tiga pembayaran, kalau pusat kota, Mobil Rp5 ribu, sepeda motor Rp3 ribu. Penyangga tarif Mobil Rp4 ribu dan sepeda motor Rp2 ribu, kemudian di Pinggiran Mobil Rp3 ribu dan sepeda motor Rp2 ribu,” kata Kepala UPT Parkir Dishub Kota Bandung Yogi Mamesa di Jalan Babatan Kota Bandung. Jabar Jumat (24/12/2021).
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Parahyangan Asep Warlan Yusuf menilai rencana tersebut sangat positif. Selain menjadi tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD), juga bisa menekan penggunaan kendaraan pribadi, sehingga akan mengurangi kemacetan di Kota Bandung.
BACA JUGA: Tarif Parkir Tempat Wisata Di Jawa Barat Rp 150 Ribu, Kadisbupar Khawatir
“Jadi supaya mereka malas (menggunakan kendaraan pribadi), misalnya belanja sekian tapi parkir mahal, maka kecendrungan orang akan menggunakan kendaraan umum karena tarif parkir mahal,” kata Asep melalui sambungan telepon.
Jika kenaikan tarif parkir ini bisa menekan angka penggunaan kendaraan pribadi, maka kemacetan di Kota Bandung bisa dikurangi.
Terkait inovasi penggunaan QR Code untuk pembayaran parkir, menurut dia terobosan tersebut sangat baik, selain praktis, pembayaran secara elektronik pun bisa meminimalisasi kebocoran dana yang masuk ke kas daerah.
“Tapi sebelum dinaikkan tarif parkir, harus disiapkan dulu insfratuktur dengan baik. Tarif naik juga masyarakat akan percaya karena hal itu akan masuk ke kas daerah. Kerja sama dengan swasta nanti swasta mendapatkan bagian dari distribusi parkir,” kata dia.
Meski begitu, pihaknya juga mengingatkan Pemkot Bandung agar terus memperbaiki fasilitas transportasi publik yang ada. Pemerintah pun harus memastikan dana yang didapat dari parkir bisa dimanfaatkan dengan baik.
“Pemerintah harus pastikan bahwa dana parkir itu dipakai untuk pembangunan, jangan diselewengkan dan tidak dikorupsi,” kata dia.
(Yusuf Mugni/LIN)