BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terus mendorong kenaikan target harian vaksinasi hingga 500 ribu jiwa per hari.
Kenaikan tersebut rencananya dicapai lewat program Gebyar Vaksin 28 Agustus mendatang.
Cakupan vaksinasi di Jabar dalam sebulan terakhir terus merangkak naik. Juli lalu, proses vaksinasi di 27 kabupaten/kota hanya bisa menjangkau 68 ribu warga. Agustus ini, terus naik ke angka 164 ribu dan puncaknya pada pekan lalu 180 ribu warga terlayani.
Ketua Divisi Vaksinasi Jawa Barat Dedi Sopandi mengatakan, cakupan vaksinasi harus terus ditingkatkan. Cakupan hingga 180 ribu warga per hari menurutnya masih memungkinkan untuk digenjot lebih tinggi.
BACA JUGA: Merasa Didzolimi, Ketua Kadin Jabar Ajukan Perlindungan Hukum
“Agar Desember selesai, maka per hari itu harus 400 ribu, ini harus dilakukan secara massif di kabupaten/kota,” katanya dalam acara Jabar Punya Informasi, Selasa (24/8/2021).
Gebyar Vaksinasi yang akan digelar 28 Agustus mendatang menargetkan bisa meraih cakupan vaksinasi gingga 461 ribu warga. Namun dari laporan sementara, animo warga yang akan hadir sudah mencapai 548 ribu lebih.
“Ini kemungkinan bisa bergerak lebih tinggi lagi,” tutur Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat tersebut.
Dalam acara yang digelar serentak di 27 kabupaten/kota tersebut rencananya ada 279 ribu warga dilayani di puskesmas, klinik dan rumah sakit, kemudian 19.211 di sentra vaksinasi di beberapa daerah, 11 ribu di industri, 2.450 warga di mal dan pusat perbelanjaan. Hingga sekolah yang bisa melayani 164 ribu.
“Total 548 ribu siap divaksin, target kita 600 ribu masih ada waktu bisa naik kembali,” kata dia.
Menurutnya, Angka 500 ribu per hari lahir setelah pihaknya menghitung kesamaan target, kebutuhan nakes dan vaksinator lalu kesamaan pada rencana kebutuhan mingguan, bulanan dan harian 27 kabupaten/kota.
“Dari kesamaan target, 27 kabupaten kota target tertinggi di Kabupaten Bogor dan terendah di Kota Banjar karena jumlah penduduknya sedikit. Lalu kita hitung berapa kebutuhan tenaga kesehatan, ada yang siap memvaksin tapi vaksinatornya tidak ada, vaksinasi butuh 6 tenaga dan 2 vaksinator, jadi total nakes yang dibutuhkan 22,600 sekian se-Jawa Barat,” katanya.
Ketua Harian Satgas Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Dewi Sartika mengatakan jumlah warga yang ditargetkan mendapat vaksinasi mencapai 37 juta jiwa. Sejak Januari-Agustus 2021, Jawa Barat sudah mendapatkan pasokan 16,3 juta vaksin dari Kementerian Kesehatan.
“Kita sudah melaksanakan 83 persennya,” ujarnya.
Menurutnya jika dibandingkan dengan provinsi lain, rata-rata vaksinasi yang dilakukan mencapai 164 ribu bahkan 180 ribu.
“Kita rangking pertama vaksinasi terbanyak se Indonesia. Rangking pertama per hari ini ada di Jawa Barat. Dua minggu terakhir Jabar melakukan percepatan yang sangat luar biasa,” tuturnya.
Wakil Koordinator Sub Divisi Pos Vaksin Faskes Dewi Ambarwati mengatakan dalam Gebyar Vaksinasi pihaknya menyiapkan semua jenis vaksin Covid-19 yang ada di Jawa Barat mulai dari Astrazeneca hingga Moderna.
“Kita punya banyak vaksin, karena learning by doing, masih belajar mana yang terbaik untuk melawan Covid. Semua potensi yang sama pada kekebalan tubuh, tergantung respon masing-masing. Semua vaksin baiknya sama,” ujarnya.
(Agung)