TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Pascapengrusakan tiga mobil polisi oleh massa aksi unjuk rasa menuntut pembebasan Habib Riziq Sihab (HRS) di depan Kantor Kejari Kabupaten Tasikmalaya, Polres setempat, menemukan fakta baru jika sebagian dari pengunjuk rasa, merupakan anggota kelompok bermotor, pengangguran termasuk anak punk.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Hario Prasetyo Seno mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pengunjuk rasa yang diduga melakukan aksi pengrusakan, ternyata ada dari mereka adalah pengangguran, ada anak punk dan anggota kelompok motor.
BACA JUGA: Di Tasikmalaya Sekelompok Orang Mengatasnamakan Gelas Rusak 3 Mobil Polisi
“Saat ini, kita masih terus mendalami siapa saja yang terlibat dalam pengrusakan kendaraan dinas polisi. Kita akan ungkap siapa yang diduga menjadi provokatornya,” kata Hario, Senin (12/7/2021).
Menanggapi aksi pengrusakan oleh massa aksi yang mengatasnamakan santri, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul mengatakan, pihaknya mendukung sepenuhnya upaya pihak aparat Kepolisian untuk mengusut aksi sesuai ketentuan.
“Bagi kami harus ada edukasi bagi para pelaku. Kami dorong sepenuhnya kepada aparat penegak hukum. Namun diharapkan adanya kebijaksanaan jika ada dari pelakunya adalah benar-benar santri,” kata Uu.
Sementara itu, sejumlah pimpinan Ormas keagaman Kabupaten Tasikmalaya, menyatakan mendukung penuh untuk mengusut tuntas dan melakukan penegakan hukum terhadap pelaku anarkisme dalam aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Tasikmalaya.
“Kami atas nama seluruh Ormas Islam di Kabupaten Tasikmalaya mendukung penegakan hukum atas anarkisme yang terjadi di Kejaksaan Negeri Tasikmalaya,” kata Ketua PC NU Kabupaten Tasikmalaya, KH. Atam Rustam.
(Farhan)