BANDUNG,FOKUSJabar.id: Jadwal rekruitmen Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Kota Bandung mundur dua pekan, Rabu (2/6/2021). Sebelumnya, pemerintah pusat mengumumkan pembukaan rekruitmen CASN akan dilakukan pada 31 Mei 2021 lalu.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Bandung, Adi J. Mustafa.
“Pendaftaran itu kan dari sosialisasi yang pertama dari Kemenpan RB dan BKN dimulai akhir Mei, tapi dalam pertemuan terakhir itu disebutkan akan diundurkan sekitar dua pekan, berarti dipertengahan Juni, jadi belum dibuka sekarang,” kata Adi di Balai Kota Bandung, Rabu (2/6/2021).
Adi menyebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendapat kuota CASN sekitar 3500 formasi di tahun 2021. Dari jumlah tersebut mayoritas diperuntukkan bagi ASN berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tenaga pendidikan
“Angkanya itu hampir 3500, dan dari 3500 ini mayoritasnya P3K, CPNS nya itu hanya 50 sekian tidak sampai 60, kebayang ya P3K-nya 3400 sekian, jadi mayoritas P3K nya adalah guru, hampir 3000 an,” kata dia.
BACA JUGA: Berani Merokok Sembarangan di Kota Bandung, Siap-siap Disanksi Rp500 Ribu
Menurutnya, kekurangan tenaga pendidik menjadi alasan pemerintah untuk memprioritaskan rekruitmen ASN P3K Tenaga Pendidikan. Alasan lainnya, adanya program rekruitmen satu juta guru dari pemerintah.
“Iya memang kekurangan, kan kita ingin pemenuhan-pemenuhan pegawai itu melalui P3K jadi bukan tenaga honorer dan sebagainya, karena P3K ini lebih jelas berdasarkan UU ASN nonor 5 Tahun 2014. Untuk di tahun 2021 ini, dari pusatnya itu memang ada program satu juta guru,” ungkapnya.
Lebih lanjut Adi mengatakan, di Kota Bandung terdapat sekitar 600-700 ASN tenaga pendidikan yang pensiun dalam setiap tahunnya.
“Di guru itu yang pensiun 600 sampai 700 an, itu fluktuatif ya karena kan beda-beda setiap tahunnya tapi memang cukup besar jumlah yang pensiun,” kata Adi.
Adi menambahkan, khusus untuk CASN tenaga pendidikan, proses rekruitmen akan dilakukan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekhnologi (Kemendikbud Ristek).
“Sekarang itu pendaftarannya terpusat, kalau untuk guru terpusatnya itu di Dikbud, jadi nanti untuk penyelenggara P3K guru itu yang menyelenggarakannya Dikbud bukan Pemkot, pemkot hanya memberikan support. Nanti Pemkot ini praktis menyelenggarakan untuk sekitar 500an, P3K yang kesehatan dengan yang CPNS, itu yang kita selenggarakan,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni/Agung)