BANJAR,FOKUSJabar.id: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar, akan gunakan sistem empat meja dalam pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 yang dimulai pada awal Februari 2021 mendatang.
Sistem emat meja ini dilakukan supaya mengetahui bahwa penerima vaksin covid-19 tersebut layak atau tidak untuk mendapatkan pemeriksaan guna memutus mata rantai virus corona di Kota Banjar, Jabar.
“Mekanismenya kita memiliki sistem Empat meja yakni meja untuk administrasi, pemeriksaan penerima, pelaksanaan vaksin Covid-19, dan pelaporan setelah di vaksin,” Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar Andi Bastian usai penerimaan kedatangan vaksin Covid-19 di halaman Dinkes Kota Banjar, Rabu (27/1/2021).
BACA JUGA: Dinkes Kota Banjar Gelar 1.052 Swab Test, 5 Orang Positif Corona
Lanjutnya, Andi menjelaskan bahwa di meja pertama itu untuk penulisan administrasi dan juga pencatatan identitas penerima vaksin covid-19 sehingga sebelum dilaksanakan pemeriksaan dan disuntik vaksin penerima terlebih dahulu melengkapi administrasinya.
“Untuk di meja kedua pemeriksaan dokter pemeriksa dan meja ke dua itu nantinya akan dinyatakan jikalau sehat nantinya akan langsung melaksanakan vaksin, akan tetapi jika dinyatakan tidak atau ada faktor yang tidak mendukung untuk divaksin seperti komorbit usia atau faktor lainnya dia tidak akan jadi di vaksin,” katanya.
Adapun hasil yang menyatakan penerima tersebut tidak boleh di vaksin atau mengantisipasi ciri-ciri Orang Tanpa Gejala (OTG), Nantinya Dinas Kesehatan Kota Banjar akan melakukan pemeriksaan lagi untuk penerima tersebut, baik itu pemeriksaan Swab atau polymerase chain reaction (PCR).
“Untuk mengantisipasi OTG, kita kan ada pemeriksaan di Meja ke dua, jika memang tidak bisa dan terlihat seperti OTG nantinya kita akan melakukan Swab atau PCR, ya intinya itu tadi di meja kedua itu penentu orang bisa di vaksin atau tidak,” kata Andi.
Sedangkan dalam mekanisme sistem empat meja dikatakan Andi, untuk di meja ke tiga ini baru akan dilaksanakan penyuntikan vaksin covid-19 dan meja ke empat pelaporan setelah di vaksin virus corona ini.
“Dan untuk di meja ke tiga itu pelaksanaan vaksin kemudian meja ke empat baru pelaporan setelah di vaksin,” katanya
Andi juga mengatakan ada sebanyak 2.000 ampul vaksin Covid-19 yang diterima oleh Pemerintahan Kota Banjar dan saat ini disimpan di Gudang Dinkes Kota Banjar, Jawa Barat.
“Vaksinnya ada 2000 ampul untuk 1000 orang karena harus dua kali penyuntikan, selisih penyuntikan vaksin pertama dan vaksin kedua itu selama 14 hari,” katanya.
(Budiana Martin/Anthika Asmara)