BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pelatih fisik Persib, Yaya Sunarya menyambut positif dan mengaku senang kehadiran divisi Sport Science (Kedokteran Olahraga) yang dipimpin Alvin Wiharja.
Bagaimana tidak, kinerja pelatih fisik menjadi lebih efisien dengan bantuan data dari dokter olahraga tim.
“Kita bersinergi untuk menciptakan top performance,” kata Yaya Sunarya.
Yaya juga bangga karena Persib merupakan salah satu klub pelopor yang menghadirkan Sport Science sebagai bagian penting di sepakbola.
BACA JUGA: Pelatih Fisik Persib Optimistis Anak Asuhnya Berlatih Sesuai Instruksi
“Kita mencoba menjadi role model untuk seluruh tim di Indonesia. Bagaimana peran seluruhnya menjadi fundamental dan merupakan kinerja semua elemen di dalam sebuah tim,” kata Yaya.
Selain sport scientist, Yaya juga mengapresiasi sekaligus memandang penting adanya team analyst di skuad Pangeran Biru.
“Termasuk tim analisis, dari analyst kita melihat bagaimana performa pemain lewat teknologi catapult yang up to date. Ini sangat membantu bagaimana pemain tumbuh,” imbuh Yaya Sunarya.
Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, Yaya Sunarya menilai program latihan mandiri anak asuhnya berjalan lancar dan sesuai instruksi.
“Kami percaya, anak asuhnya menjalani program latihan sesuai instruksi meskipun tidak dipantau secara langsung,” kata Yaya Sunarya.
Menurut Yaya, ada banyak cara untuk mengamati kedisiplinan pemain. Tanpa menanyakan langsung kepada pemain, tim pelatih akan bisa menilai komitmen selama menjalankan latihan mandiri.
“Situasi sekarang sulit untuk semuanya. Tapi kami coba terapkan satu program yang mudah-mudahan sesuai harapan. Berbeda situasinya dengan latihan mandiri sebelumnya, kami berikan kepercayaan pada pemain,” kata Yaya.
Yaya menambahkan, semua instruksi yang diberikan tentunya untuk kebaikan para pemain. Karenanya, Yaya Sunarya optimistis mereka menjalani program latihan atas dasar kesadaran sebagai pemain profesional.
“Kita tidak tahu apakah yang dibuat ini hasilnya bagus atau tidak. Hasilnya akan ketahuan setelah kembali latihan bersama. Tapi kami sudah mencoba membuat program sebaik mungkin, bisa diterima oleh pemain dan tidak membuat jenuh. Ini juga berdasarkan kepercayaan yang sudah kami buat sebelum latihan bersama diliburkan,” pungkasnya.
(Bambang Fouristian)