Kamis 12 Desember 2024

Ditengah Pandemi Covid-19, UPI Lahirkan Guru Besar Baru

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melakukan pengukuhan tujuh guru besar dari berbagai bidang keilmuan di Gedung Ahmad Sanusi, Kampus UPI, Jalan Setiabudhi Kota Bandung, Jabar. Pengukuhan digelar dalam dua hari yakni Rabu (11/11/2020) dan Kamis (12/11/2020).

Di hari pertama, empat guru besar yang dikukuhkan. Yakni Prof. Dr. Yayan Sanjaya, M.Si. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Entomologi, Prof. Dr. Topik Hidayat, M.Si. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Biosistematika, Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Bimbingan dan Konseling Anak serta Prof. Dr. Nahadi, M.Si,. M.Pd. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Kimia.

Sedangkan pada hari kedua, Kamis (12/11/2020), tiga guru besar dikukuhkan. Ketiganya yakni Prof. Dr. Yayan Nurbayan, M.Ag. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pengajaran Bahasa Arab, Prof. Dr. Kama Abdul Hakam, M.Pd. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Nilai dan Karakter serta Prof. Dr. Ade Gaffar Abdullah, S.Pd., M.Si. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Komputasi Energi.

BACA JUGA: Kominfo Gandeng KIM Sajikan Informasi Seputar Pemilihan Serentak 2020

fokusjabar.id UPI guru besar
Rektor UPI M. Solehuddin. (FOTO: Istimewa)

Rektor UPI yang juga dikukuhkan menjadi guru besar Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., MA., mengatakan, hingga saat ini Guru Besar di Kampus UPI berjumlah 115 orang. Angka tersebut cukup ideal dan sesuai kebutuhan serta sudah memenuhi rasio 10 persen dari jumlah dosen.

“Kalau dilihat dari jumlah Guru Besar, ini sudah ideal. Jika dipersentase sudah 11 persen,” kata Solehuddin.

Selama masa kepemimpinannya di UPI, Solehuddin mengatakan jika dirinya menargetkan jumlah Guru Besar mencapai 15 persen. Berbagai dorongan dan fasilitas pun akan diberikan bagi dosen yang belum menempuh pendidikan doktor.

“Sebelum menjadi Guru Besar harus lulus doktor, makanya kedepan saya akan dorong dan fasilitasi dosen-dosen di UPI agar terus mengembangakan riset hingga bisa memenuhi kualifikasi yang ditentukan,” kata dia.

fokusjabar.id UPI guru besar
Acara pengukuhan guru besar yang digelar dengan menerapkan protokol kesehatan dan secara daring. (FOTO: Istimewa)

Karena masih dalam masa pandemi Covid-19, kata dia, produktivitas pengembangan riset menjadi sangat terbatas dan tidak maksimal. Ketidakleluasaan aktivitas dosen pun berdampak pada intensitas interaksi di lapangan. Terlebih, setiap dosen harus menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat.

“Mudah-mudahan Desember sudah ada vaksinnya, sehingga pengembangan riset para dosen bisa kembali digenjot,” Solehuddin berharap.

Penambahan jumlah Guru Besar sendiri diakui Solehuddin bukan tanpa alasan. Alasannya, jumlah Fakultas dan Program Studi (Prodi) di UPI menuntut untuk terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya tenaga pengajar. 

“Apalagi di UPI ada Prodi baru seperti Pendidikan Khusus atau Psikologi yang belum memiliki Guru Besar. Jadi kami akan mengejar target penambahan jumlah guru besar,” kata Solehuddin.

Ketua Dewan Guru Besar UPI Prof. Karim Suryadi memberikan nucapan selamat bagi para guru besar yang sudah dikukuhkan. Semua guru besar sudah menyampaikan ide, gagasan serta pemikiran mereka masing-masing yang sangat penting dalam bidang keilmuan.

“Dan yang paling penting, semoga ilmunya bermanfaat dan bisa berkontibusi besar untuk kepentingan masyarakat secara luas,” kata Karim.

(Ageng)

Berita Terbaru

spot_img