BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bermitra dengan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) untuk menyajikan berita dan informasi seputar Pemilihan Serentak Tahun 2020.
“KIM merupakan salah satu mitra strategis pemerintah, berperan sebagai motor penggerak untuk mengedukasi masyarakat agar tetap berpartisipasi aktif dan cerdas dalam Pemilihan Serentak 2020. Kita ingin pemilih itu tidak hanya cerdas dalam memilih pemimpin, tetapi juga cerdas dalam memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari Covid-19,” kata Koordinator IK Hankam Ditjen IKP Kemkominfo RI, Dikdik Sadaka, di Bandung, Kamis (12/11/2020).
Dikdik berharap diseminasi informasi Pemilihan Serentak 2020 yang dilakukan kominfo dan KIM memperoleh dukungan dari Pemerintah Daerah setempat. Pasalnya, Kolaborasi tersebut daerah dalam situasi pandemi seperti sekarang sangat membantu KPU dalam mencapai target partisipasi pemilih.
“Tugas KIM adalah mendorong masyarakat agar tidak salah memilih pemimpin, sekaligus mengkampanyekan protokol kesehatan dalam Pemilihan Serentak 2020, agar masyarakat tidak ragu dan takut datang ke TPS. Partisipasi aktif (memilih di TPS) masyarakat sangat kita harapkan agar menghasilkan pemimpin yang berkualitas,” kata Dikdik.
BACA JUGA: 2022, Kominfo Targetkan Semua Desa Terakses Jaringan 4G
Sementara, Sekretaris KIM Mekarjaya Kota Bandung Deni Irawan mengatakan, KIM memang dianggap sebagai kelompok yang paling dekat dengan masyarakat di level bawah, salah satunya KIM Mekarjaya, Kota Bandung.
“Warga sudah mengerti kalau ingin tahu sesuatu tentang program/kebijakan pemerintah, pasti datang ke kami. Kadang mereka juga suka bertanya kapan ada lagi kegiatan sosialisasi atau penyuluhan tentang program pemerintah. Itu tandanya mereka sudah berpartisipasi aktif dalam proses peningkatan kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional,” kata Deni.
KIM di Mekarjaya bahkan sudah menjadi tempat menampung aspirasi warga terkait berbagai program dan kebijakan pemerintah.
“Maunya masyarakat itu sederhana, ingin punya pemimpin yang jujur dan adil, dan Pemilihan tidak ada kecurangan. Masyarakat itu gamau dibohongi, itu gitu aja. Kami sering berkomunikasi langsung dengan masyarakat, itulah gambaran umum keinginan mereka,” kata Deni merujuk pengalaman pilpres kemarin.
Sementara, penyelenggara Pemilihan yaitu KPU optimis partisipasi masyarakat dapat terpenuhi kendati masih dalam situasi pandemi.
“Pemilihan Kepala Daerah ini untuk kepentingan rakyat, satu-satunya cara perputaran kepemimpinan regular yang damai. Jadi rakyat harus menggunakan daulatnya. Apapun kondisinya, kita berharap target partisipasi pemilih 77,5 persen dapat tercapai,” kata Ketua KPU Kabupaten Bandung, Agus Baroya.
(Agung)