BANJAR, FOKUSJabar.id: Satuan tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjar melakukan pemeriksaan swab test terhadap pimpinan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Banjar, Affandi Ahmad beserta karyawannya, Jumat (13/11/2020).
Affandi mengatakan, pemeriksaan swab test merupakan arahan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar setelah salah seorang karyawan di kantor BRI Cabang Banjar terkonfirmasi positif virus corona berdasarkan hasil swab test, Rabu (11/11/2020) lalu. Karyawan yang terpapar Covid-19 tersebut bertugas sebagai office boy (OB).
“Karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut, sebelumnya memang sudah tidak masuk kantor selama tiga pekan karena sakit. Selain itu, dia punya riwayat penyakit bronkitis,” kata Affandi disela-sela pemeriksaan, Jumat (13/11/2020).
BACA JUGA: Gugus Tugas Covid-19 Banjar Gelar Tes Swab di Bahu Jalan
Meski kontak erat dengan pasien positif Covid-19 tersebut relatif minimal karena sudah lama tidak masuk, lanjut dia, namun pihaknya tetap mengikuti prosedur. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan ada yang tertular Covid-19.
“Kalau kontak erat relatif minimal. Tapi karena bekerja dalam satu ruangan dengan waktu yang lama, maka kami ikuti prosedur,” kata dia.
Affandi mengatakan, pemeriksaan swab test diikuti 80 karyawan Bank BRI Cabang Kota Banjar termasuk dirinya. Sebelumnya, pihaknya pun telah melakukan serangkaian rapid test pada karyawannya dengan hasil non reaktif.
“Sehari setelah ada karyawan yang dinyatakan positif, kami langsung melakukan rapid test terhadap semua karyawan dan hasilnya non reaktif. Namun karena alat tersebut tidak akurat dan Dinkes mengintruksikan kami untuk tracking maka kita lakukan swab test ini,” kata Affandi.
Jika ada karyawan terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil swab test yang dilakukan, lanjut Affani, pihaknya akan mengikuti arahan dari Dinkes Kota Banjar.
“Menurut informasi dari Dinkes, jika ada yang menunjukkan gejala positif Covid-19 dari hasil swab test ini akan diisolasi di RSUD. Jika yang tidak bergejala, akan diisolasi di fasilitas pemerintah di Langensari (Rumah Sakit Asih Husada),” kata Affandi.
Meski salah seorang karyawannya terkonfirmasi positif Covid-19, dan jika hasil dari swab test ada yang kembali terpapar, Affandi mengatakan jika operasional kantor masih bisa berjalan sesuai dengan arahan Dinkes Kota Banjar.
“Yang ditarik (isolasi) hanya orang yang terkonfirmasi positif. Pada prinsipnya, jika arahan dari pemerintah harus ditutup dan itu jalan terbaik, kami siap,” Affandi menegaskan.
Ditempat terpisah, Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjar Edi Hardianto mengatakan, yang berhak menjawab terkait operasional kantor jika terbukti ada yang terpapar Covid-19 adalah Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih sebagai Ketua Gugus Tugas.
Saat akan dikonfirmasi FOKUSJabar, Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih sedang tidak ada di tempat. Berdasarkan informasi yang diterima, yang bersangkutan sedang berada di kantor perwakilan BPKP Provinsi Jabar untuk memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pemanggilan berkaitan dengan kasus dugaan Tindak Pidana Korupsi (tipikor) proyek pekerjaan infrastruktur pada Dinas PUPRPKP Kota Banjar Tahun Anggaran 2012 sampai 2017. Dan Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih dipanggil KPK sebagai saksi.
(Budiana/Ageng)