TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Ratusan mahasiswa Tasikmalaya turun ke jalan melakukan aksi penolakan UU Cipta Kerja Omnibuslaw yang dinilai menyengsarakan buruh, Rabu (7/10/2020).
Aksi demo mahasiswa dilakukan di halaman gedung DPRD Kota Tasikmalaya jalan R.E Martadinata Kota Tasikmalaya, Jabar.
https://www.youtube.com/watch?v=QBo-k8zN6ec
Koordinator aksi Muhaemin Abdul Basit mengatakan, mahasiswa bersama buruh merupakan garda terdepan dalam penolakan UU Cipta Kerja. Pasalnya kata dia undang-undang yang disahkan DPR RI dan pemerintah belum lama ini merupakan kekejaman dan kezholiman pemerintah dan DPR terhadap masyarakat.
“Omnibuslaw tidak hanya menyengsarakan rakyat tapi sudah merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara karena telah meninbulakan kekacauan,” kata dia.
Menurutnya, UU Cipta Kerja adalah bentuk penghianatan pemerintah dan DPR kepada rakayat. “Mereka memaksa rakyatnya untuk diam dan tunduk di tengah ketidakpastian ekonomi,” katanya.
Menurutnya, disahkannya UU Cipta Kerja ini sebagai bentuk pemerintah dan DPR hanya mementingkan kaum kapitalis, kaum berduit daripada mementingkan kepentingan rakyatnya yang selama ini selalu terus ditindas.
BACA JUGA: Demo Buruh di Bandung Ricuh, Polisi Tangkap 10 Orang
“Kami mahasiswa bersama masyarakat tidak akan diam, terus menyuarakan hati rakyat dan memperjuangkan rakyat dengan tegas menolak keras lahirnya UU Omnibuslaw di tanah air indonesia yang tercinta ini dan meminta agar Omnibuslaw itu segara dicabut kembali, dibatalkan,” katanya.
Dalam aksi tersebut, sebagai bentuk penolakan keras, mahasiswa PMII melalukan aksi coret-corat ruas jalan, pintu pagar Gedung DPRD Kota Tasikmalaya termasuk merobohkan pintu pagar utama masuk gedung DPRD Kota Tasikmalaya sebagai bentuk aksi menguasai gedung wakil rakyat yang sudah tidak bermoral dan pro rakyat, sambil meneriakkan revolusi.
Mahasiswa pun membakar ban di pintu masuk utama gedung DPRD Kota Tasikmalaya, dan menduduki ruas jalan protokol di depan gedung Dewan sambil terus meneriakkan yel-yel Dewan Penghianat Rakyat.
(Seda/Antik)