BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pengurus provinsi (Pengprov) Taekwondo Indonesia (TI) Jabar menilai kondisi fisik atlet yang dipersiapan untuk PON XX tahun 2021 mendatang masih membutuhkan peningkatan. Baik atlet yang bergabung di tim pelatnas maupun tim pelatda.
Hal tersebut terlihat usai pelaksanaan uji tanding antara tim taekwondo Pelatda PON XX Jabar kontra tim pelatnas. Uji tanding sendiri digelar di GOR Taekwondo Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Jumat (25/9/2020) petang.
Sekretaris Umum Pengprov TI Jabar Divie mengatakan, pelaksanaan latihan dan uji coba bersama tim pelatnas sudah dirancang sejak dulu. Bahkan sebelum pelaksanaan latihan dan uji coba di Kota Bandung, Jabar, atlet-atlet tim pelatnas terlebih dahulu menjalani swab test dan dinyatakan negatif Covid-19.
“Jadi kita tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19. Kita tidak mau atlet-atlet kita maupun atlet pelatnas terpapar virus tersebut,” ujar Divie saat ditemui di sela-sela pelaksanaan uji tanding, Jumat (25/9/2020).
BACA JUGA: Selama 7 Hari, Pelatnas Taekwondo Latih Tanding di Jabar
Pelaksanaan uji tanding, lanjyt Divie, sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak. Baik bagi Jabar yang sedang mempersiapkan atlet untuk PON XX tahun 2021, maupun bagi atlet pelatnas yang dipersiapkan untuk Olimpiade, SEA Games, dan beberapa even internasional lain di tahun 2021.
“Ini menjadi ajang bagi kami, maupun tim pelatnas, untuk mengevaluasi program latihan yang sudah dijalani selama ini. Kita pun merencanakan agenda lanjutan sebagai rangkaian untuk persiapan PON XX dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Divie.
Sementara Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengpro TI Jabar Bayu Frimansyah menyebut jika performa atlet taekwondo Jabar belum kembali pada peak performance. Pasalnya, pelaksanaan latihan secara sentralisasi yang digelar sejak Januari 2020 sempat terhenti karena pandemi Covid-19.
“Kita baru mulai lagi latihan terpusat di GOR Taekwondo Jabar ini sekitar bulan Juni lalu dan terlihat jika performa atlet belum terlihat maksimal. Terutama dari sisi fisik,” ujar Bayu.
Hal serupa juga terlihat pada performa atlet di pelatnas. Hal ini kemungkinan terjadi karena pelaksanaan latihan belum dilakukan secara efektif sesuai dengan program yang sebelumnya disusun tim pelatih.
“Saya melihatnya memang ada beberapa atlet pelatnas yang menonjol, tapi masih belum pada performa terbaiknya. Termasuk dua atlet Jabar yang di pelatnas yakni Adam Yazid Ferdiyan dan Aqila Aulia Ramadhani. Rata-rata kondisi fisiknya masih butuh peningkatan,” kata dia.
Hal tersebut, lanjut Bayu, bisa dimaklumi karena proses latihan saat ini baru dimulai kembali setelah menjalani latihan mandiri selama PSBB diberlakukan di masa pandemi ini. Pihaknya cukup optimis jika kondisi fisik atlet, baik di pelatda maupun pelatnas, akan mengalami peningkatan dan mampu memperlihatkan performa terbaiknya.
“Kalau saya lihat, kondisi fisik masih 50 persen dan program saat ini memang masih di pembenahan kondisi fisik setelah melakukan latihan mandiri di rumah masing-masing. Semoga kedepan, kondisi fisik, teknik, maupun mental para atlet terus meningkat,” ujar Bayu.
(Ageng)