BANDUNG,FOKUSJabar.id: Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung terus mengalami penurunan di masa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung enam bulan. Meski demikian, permintaan darah dari masyarakat masih bisa terpenuhi PMI Kota Bandung dengan baik.
Kepala PMI Kota Bandung Ade Koesjanto mengatakan, di masa-masa awal pandemi Covid-19, jumlah pendonor mengalami penurunan akibat terdapat imbauan tidak keluar rumah. Menurutnya, kondisi tersebut berpengaruh terhadap stok labu darah yang diterima dari pendonor yang rutin mendonor.
“Sebelum pandemi, satu hari 500 labu (yang mendonor). Ketika pandemi, kita shock satu hari hanya 40 labu perhari, 90 persen hilang sementara permintaan tidak berubah,” ujar Ade di Kantor PMI Kota Bandung, Jalan Aceh, Jabar, Kamis (17/9/2020).
Meski jumlah pendonor menurun, pihaknya mengatur agar stok labu darah tidak kosong dengan menyiapkan stok darah 5 kali lebih banyak dari permintaan darah sehari. Menurutnya, jika kebutuhan atau permintaan labu darah perhari 500 maka pihaknya harus menyediakan 2.500 labu darah.
BACA JUGA: Pemkot Bandung Belum Izinkan SPA Beroprasi Kembali
“Sehingga ketika terjadi pandemi, kita hanya dapat 10 persen. Selama lima hari dapat memenuhi karena ada stok, (sekarang) terus menipis,” kata dia.
Ade mengatakan, strategi agar stok labu darah bertambah dan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat yang mengajukan permintaan labu darah diharapkan membawa anggota keluarga untuk donor darah. Selain itu, pihaknya membuka 24 jam bagi masyarakat yang hendak mendonor darah dengan menerapkan protokol kesehatan.
Lebih lanjut Ade mengatakan, stok darah saat ini sudah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat perhari sekitar 400 hingga 500 labu darah. Namun, hal tersebut belum dapat menyimpan stok untuk lima hari ke depan.
“Setiap hari terpenuhi 400 sampai 500 (labu darah). Intinya, harus ada stok untuk 5 hari. Sekarang belum, baru masuk keluar gitu aja, idealnya stok 5 hari,” ujar Ade.
Pihaknya mengaku, jenis golongan darah A yang relatif sulit didapatkan dari masyarakat yang mendonorkan darah. Menurutnya, darah golongan A sering dibutuhkan masyarakat.
Sementara Wali Kota Bandung Oded M Danial mengakui terjadi penurunan pendonor darah di PMI Kota Bandung selama masa pandemi Covid-19. Dia pun mengimbau masyarakat untuk tetap semangat mendonorkan darah dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Pendonor menurun dampak Covid-19 ini sampai sendi-sendi, demi kebersamaan mengimbau tetap semangat donor darah,” kata Oded.
(Yusuf Mugni/Ageng)