Kamis 12 Desember 2024

Triwulan 2020, UPI dan Desa Pangauban Mulai Canangkan Dedi-Dewi

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat bersama Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mulai berbenah diri dan mencanangkan sebagai Desa Digital-Desa Wisata (Dedi-Dewi). Pembenahan desa melalui program Dedi-Dewi sebagai upaya dalam pemulihan ekonomi desa.

Program Dedi-Dewi diinisiasi sejak awal tahun 2020 oleh Dr. Yudi Wibisono dan Dr. Asep Wahyudin tersebut, namun baru terlaksana di akhir triwulan ketiga akibat pandemi Covid-19. Dalam upaya pemulihan ekonomi, sasaran utama yang akan diprioritaskan dalam program Dedi-Dewi ini yakni membangkitkan kembali sektor industri, pariwisata, dan investasi yang dapat berdampak pada terwujudnya kemandirian masyarakat.

“Berbagai alasan mendasari kami memilih Desa Pangauban sebagai lokasi pengabdian masyarakat tahun 2020 ini melalui program Dedi-Dewi. Mulai dari potensi sumber daya alam, jumlah penduduk yang cukup besar hingga daya dukung sumber daya manusia perangkat desa yang sebagian besar merupakan generasi milenial yang memiliki jiwa maju, kreatif, dan kaya dengan pemikiran positif,” ujar Asep Wahyudin, Senin (14/9/2020).

BACA JUGA: Penusukan Ulama, Seorang Syekh Harus Dimuliakan

fokusjabar.id program dedi-dewi upi pangauban
Website Resmi Pemerintahan Desa-Pangauban, Kecamatan Batujajar, Bandung-Barat. (FOTO: Istimewa)

Selain itu, lanjut dia, Kecamatan Batujajar secara letak geografis berbatasan langsung dengan daerah penyangga di Jawa Barat yakni Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung. Letak geografis tersebut menjadi modal berharga untuk mengembangkan potensinya menjadi salah satu desa maju di Provinsi Jawa Barat melalui program Dedi-Dewi.

“Desa Pangauban di Kecamatan Batujajar ini memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu desa wisata yang dapat dibanggakan masyarakat dan pemerintah daerah. Apalagi di kecamatan ini memiliki objek wisata yang dapat menjadi daya tarik wisatawan yaitu Kolam Renang Roung Tirta Yudha, Danau Wakabol, Desa Giriasih, Vila Prancis, dan Jembatan Apung Surapati,” Asep menambahkan.

Hal senada disampaikan Yudi Wibisono. Dalam kegiatan pengabdian ini, pihaknya berupaya memberikan stimulus pemberdayaan masyarakat pedesaan melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet sebagai bagian dari upaya pengembangan potensi desa. Hal ini seiring dengan target Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang ingin mewujudkan desa digital di tahun 2021.

“Dalam kegiatan ini, kami mencoba untuk memberikan sosialisasi dan edukasi terhadap pemanfaatan teknologi digital dan internet dalam aktivitas masyarakat dan perangkat desa sebagai bagian mewujudkan desa digital Jawa Barat 2021,” kaya Yudi.

Dalam mewujudkan komitmen penerapan program Dedi-Dewi, lanjut dia, dilakukan perjanjian kontrak kerjasama kolaboratif antara Kepala Desa dengan Ketua LPPM UPI untuk lima tahun kedepan. Dalam kontrak kerjasama tersebut disepakati, konteks penelitian maupun pengabdian meliputi berbagai bidang Pendidikan, Penelitian, Tata Kelola, Teknologi, Hukum, Kewirausahaan, Pariwisata, Olah Raga, Kesehatan, dan beberapa bidang lainnya.

“Peranan teknologi digital semakin disadari mempermudah berbagai pekerjaan sehingga mempercepat proses, meningkatkan kualitas, dan memperluas jangkauan. Demikian pula kepemilikan perangkat digital oleh masyarakat sudah semakin luas, bahkan cara mengoperasikannya pun kini semakin disederhanakan sehingga mudah digunakan dan mudah di bawa. Ini menjadi peluang bagi siapa saja yang memiliki semangat berkembang dan maju dengan pikiran-pikiran optimis,” ujar dia.

Sementara Kepala Desa Pangauban Ade Sulaeman bersyukur dan berterima kasih kepada UPI yang telah bersedia melakukan pengabdian masyarakat di wilayah yang dipimpinnya. Diharapkan target capaian dari program Dedi-Dewi ini dapat terwujud dan dapat membantu pengembangan potensi desa.

Ade mengajak semua elemen masyarakat dapat mendukung pencanangan program Dedi-Dewi. Pasalnya, program ini merupakan salah satu upaya untuk dapat kembali bangkit setelah terdampak pandemi covid-19 selama ini.

“Kami optimis, apa yang dilakukan UPI melalui program Dedi-Dewi ini dapat berjalan sesuai harapan. Sesungguhnya, Pemerintah Kabupaten (Bandung Barat), Provinsi, sampai Pusat telah mendorong, mengkampanyekan, dan menyediakan fasilitas pendukung serta berbagai program berbasis digital dan kita tinggal menindaklanjutinya,” kata Ade.

(Ageng)

Berita Terbaru

spot_img