Jumat 13 Desember 2024

Fakta Menarik Seputar Perempat Final Liga Champions 2019/20

PORTUGAL,FOKUSJabar.id: Olympique Lyon kembali memperlihatkan ‘sihir’-nya di Liga Champions musim 2019/2020 seusai menyingkirkan Manchester City dengan skor 3-1 pada laga perempatfinal di Stadion Jose Alvalade, Lisbon, Portugal, Minggu (16/8/2020) dini hari WIB.

Sebelumnya, wakil Prancis ini pun secara mengejutkan menyingkirkan wakil Italia, Juventus di babak 16 besar Liga Champions 2019/2020. Lyon melaju ke perempat final, seusai unggul aggresivitas gol atas klub yang diperkuat mega bintang Cristiano Ronaldo.

BACA JUGA: Lyon Singkirkan City, Liga Champions Tanpa Klub Inggris

Selain kejutan yang diperlihatkan Lyon, beberapa catatan menarik pun tercipta di babak perempat final Liga Champions 2019/2020. Yakni:

1. Tuah supersub
Kehadiran supersub alias pemain peganti yang tepat menjadi tren yang mewarnai perempat final Liga Champions musim ini.

Kylian Mbappe yang masuk menggantikan Pablo Sarabia di menit 60, menjadi titik balik Paris Saint-Germain mengalahkan Atalanta. Gol Mario Pasalic di menit 27 hampir membuat Atalanta menyingkirkan juara Liga Prancis, sebelum Mbappe mengubah permainan PSG dan membalas dua gol dalam dua menit terakhir melalui Marquinhos dan Eric Maxim Choupo-Moting yang juga masuk sebagai pemain pengganti.

fokusjabar.id perempat final liga champions
Gelandang RB Leipzig Tyler Adams (nomor 14) merayakan golnya ke gawang Atletico Madrid. (FOTO: WEB)

Begitu pula pada laga RB Leipzig kontra Atletico Madrid. Tyler Adams yang masuk di menit 72 menggantikan Konrad Laimer menjadi penentu kemenangan RB Leipzig atas Atletico Madrid dengan skor 2-1 melalui gol yang dicetak pada menit 88 setelah kedua tim bermain imbang 1-1 melalui gol Dani Olmo pada menit 51 yang dibalas gol Joao Felix di menit 71.

Pun demikian saat Bayern Muenchen menggilas Barcelona. Philippe Coutinho yang masuk pada menit 76 menggantikan Serge Gnabry mencetak satu assist dan dua gol untuk menggenapkan kemenangan 8-2 Muenchen atas mantan klubnya, Barcelona.

Dan tuah supersub nampaknya di pelajari pelatih Lyon, Rudi Garcia saat mengirim masuk Moussa Dembele dan mencetak dua gol penentu kemenangan Lyon atas City.

2. Samai Gol Messi
Satu gol Maxwell Cornet dan dua gol Moussa Dembele di Jose Alvalade, membuat keduanya sejajar dengan megabintang Barcelona Lionel Messi dalam urusan membobol gawang City di kompetisi Eropa.

Ketiganya sama-sama sudah mencetak empat gol ke gawang City semenjak Pep Guardiola mengambil alih kursi kepelatihan di Etihad.

fokusjabar.id perempat final liga champions
Gol Mousa Dembele ke gawang Manchester City. (FOTO: WEB)

Tiga gol Cornet sebelumnya dicetaknya ketika Lyon mengalahkan dan mengimbangi City di fase penyisihan Grup F Liga Champions musim lalu. Sedangkan Dembele mencetak dua gol kontra City saat masih membela Celtic pada musim 2016/17.

3. Guardiola Lupa Cara Capai Semifinal
Dalam tujuh tahun berkompetisi di Liga Champions, Pep Guardiola tidak pernah gagal mengantarkan tim yang dibesutnya mencapai semifinal. Empat tahun bersama Barcelona dan tiga tahun di Bayern Muenchen.

fokusjabar.id perempat final Liga Champions
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola. (FOTO: WEB)

Namun sejak menangani City pada 2016 dan ditopang dana besar, Guardiola justru seperti ‘pikun’ cara membawa tim ke laga puncak sebuah kompetisi. Setidaknya dalam empat tahun bersama City. Percapaian terbaik bersama City hanya mencapai perempat final.

Kekalahan 1-3 lawan Lyon seperti menjadi penanda kegagalan City di era Guardiola di perempat final Liga Champions yang selalu kemasukan tiga gol atau lebih dalam tiga musim terakhir. Sebelumnya kalah 0-3 lawan Liverpool di musim 2017/2018 dan kalah 4-3 kontra Tottenham Hotspur pada musim 2018/2019.

4. Mental Eropa Tak Bisa Dibeli Uang
Siapa yang tidak kenal Manchester City sebagai klub yang kaya raya dan bisa membeli semua pemain yang mereka inginkan. Bahkan The Citizen tetap bisa menjaga diri dari ancaman regulasi kepatutan finansial.

fokusjabar.id perempat final Liga Champions
Laga perempat final Liga Champions 2019/20 antara Lyon kontra Manchester City. (FOTO: WEB)

Sayang, berlimpahnya dana dari Timur Tengah serta mengubah Elland Road jadi Etihad tersebut tak bisa membeli mental bertanding di pentas kompetisi Eropa.

Sejak dibeli konsorsium Uni Emirat Arab, City paling jauh hanya mencapai semifinal Liga Champions. The Citizens punn kerap tersingkir oleh momen-momen magis yang bagi sebagian ‘pemercaya takhayul’ lekat dengan persoalan mental Eropa.

(Ageng/ANT)

Berita Terbaru

spot_img