JAKARTA,FOKUSJabar.id: Mantan Wali Kota Banjar, Jawa Barat, HS, usai menjalani pemeriksaan tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Merah Putih, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (6/8/2020).
HS diperiksa atas dugaan tindak pidana korupsi proyek infrastruktur pada Dinas PUPRPKP Kota Banjar Tahun Anggaran tahun 2012 – 2017.
Mantan Wali Kota Banjar diperiksa tim penyidik KPK sekitar enam jam.
Baca Juga: Dua Sahabat Di Kabupaten Tasikmalaya Edarkan Sabu-Sabu
Usai menjalani pemeriksaan, HS yang didampingi tiga orang pengacaranya bergegas masuk ke dalam mobil.
“Sama pengacara saja,” kata HS singkat.
Plt Juru Bicara (Jubir) KPK, Ali Fikri belum memberikan keterangan resmi terkait pemeriksaan HS.
Sebelumnya FOKUSJabar.id mengabarkan, Tim penyidik KPK dari saksi Agus Saripudin, Kabid Bina Marga Dinas PUPRPKP Kota Banjar, yang sebelumnya Kabid SDA tahun (2013 – 2016) menggali informasi terkait pelaksanaan proyek – proyek tahun anggaran 2012 – 2017.
Sedangkan dari saksi lainnya, Soedrajat Argadireja, mantan anggota DPRD Kota Banjar Fraksi Golkar (2009-2018), penyidik menanyakan masalah dugaan penerimaan sejumlah uang oleh pejabat daerah Kota Banjar.
“Dalam kasus ini, Kami masih akan memanggil dan memeriksa saksi – saksi lainnya,” kata Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri, Rabu (5/8/2020).
“Keterangan selengkapnya tentu sudah tertuang dalam BAP. Saksi – saksi yang berikutnya akan dibuka untuk umum dalam persidangan,” kata Ali menambahkan.
Soedrajat Argadireja, mantan anggota DPRD Kota Banjar Fraksi Golkar (2009-2018) menjalani pemeriksaan sekitar 8 jam dan dicecar 29 pertanyaan oleh tim penyidik.
Menurut dia, tim penyidik bertanya seputar hubungan dia dengan keluarga tersangka RW dan HS. Tak hanya itu, penyidik juga menanyakan hubungan dirinya dengan beberapa nama pengusaha kontruksi.
“Tadi dicecar 29 pertanyaan. Hampir sekitar delapan jam lamanya,” kata dia.
Penyidik juga menanyakan soal proses pemenangan Pilkada tahun 2013.
“Penyidik juga menanyakan soal tiket proyek, fee dari proyek – proyek dan perizinan tertentu di Kota Banjar,” katanya.
Penyidik juga menanyakan kronologis suap APBD 2017 DPRD Kota Banjar.
“Soal suap APBD 2017 tadi ditanyakan juga oleh penyidik. Saya berikan keterangan sesuai dengan yang Saya ketahui,” katanya.
(Agus/Bambang)