Kamis 12 Desember 2024

40 Pegawai Gedung Sate Positif Covid-19, Ini Faktanya

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sebanyak 40 pegawai di lingkup Gedung Sate positif terpapar virus corona (Covid-19). Hal ini berdasarkan tes swab yang dilakukan kepada 1.260 orang dalam tiga hari.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, dari total 40 pegawai positif terinfeksi Covid-19, hanya 17 orang yang masuk dalam kategori pegawai negeri sipil (PNS). Sedangkan 23 lain adalah pekerja pendukung mulai dari keamanan, cleaning service, dan pekerja sektor lain di luar PNS.

“Untuk yang PNS tersebar di beberapa biro. Kami menduga ini terjadi di tengah transisi AKB (adaptasi kebiasaan baru) dimana banyak pihak yang keluar masuk ke Gedung Sate,” ujar Setiawan dalam konferensi pers, Kamis (30/7/2020).

BACA JUGA: Hari Ini Gedung Sate Ditutup Untuk Umum

Dari 40 orang yang terpapar severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), sebagian besar bertempat tinggal di wilayah Bandung Raya. Mulai dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, serta beberapa di luar Bandung Raya.

Berikut data dan fakta terkait infeksi virus corona di dedung pemerintahan Provinsi Jabar.

1. Umur bervariasi
Setiawan mengatakan, dari data pegawai yang positif Covid-19, 40 persen memiliki rentang usia 31 tahun sampai 40 tahun. Kemudian 30 persen berusia 20 tahun sampai 30 tahun. Sedangkan sisanya di atas 40 tahun dan juga 19 tahun.

Dengan kondisi ini, Setiawan menyebut penyebaran virus ini bisa menyerang siapa saja tidak mengenal usia. “Untuk cara penularan, bisa bermacam-macam,” kata dia.

2. Pemprov Jabar kecolongan
Selama ini, pengetatan di kawasan Gedung Sate sebagai kantor pemerintahan Provinsi Jawa Barat sudah dilakukan untuk meminimalisir penyebaran virus corona tersebut. Misalnya, penyemprotan kendaraan yang akan masuk dengan cairan desinfektan. Selain itu, tempat mencuci tangan dan sanitasi pun disediakan di berbagai sudut Gedung Sate.

Setiap pengunjung yang akan masuk ke dalam lingkungan Gedung Sate pun tak luput dengan pengecekan suhu tubuh oleh petugas keamanan. Namun, upaya tersebut ternyata belum optimal dalam meminimalisir penyebaran virus yang menyerang sistem pernapasan ini.

“Pak Gubernur (Ridwan Kamil) sudah menyuruh melakukan tes dan kami melihat memang ada kasus yang selama ini tidak terlihat. Rata rata tanpa gejala. Kita harus ambil himah dari kejadian ini. Kita sudah secara ketat menerapkan (kuota) 50 persen saja yang bekerja di kantor dan semua protokol kesehatan sudah dilakukan, ternyata masih juga kecolongan,” kata Setiawan.

3. Belum Dipastikan Klaster
Setelah ditemukan 40 orang terpapar Covid-19, Setiawan mengaku akan segera melakukan tracing atau pemetaan. Pihaknya menduga penyebaran kemungkinan besar terjadi secara internal. Sebab, ada beberapa orang yang positif Covid-19 berada dalam satu ruangan kerja yang berdekatan.

“Kita langsung tracing kontak yang berhubungan erat. Semua data by name by address, hanphone ada, sehingga kami bisa langsung mencari tahu aktivitasnya, sudah terdata. Rasio satu kontak tracing 20, maksimal ada 800 orang yang harus kami uji. Yang paling dekat, kami lakukan isolasi mandiri dan sudah tiga hari kita lakukan WFH serta penyemprotan disinfektan di semua ruangan di Gedung Sate,” kata Setiawan.

Selain itu, pihaknya akan mengecek siapa saja yang datang dan keluar Gedung Sate. Khususnya yang melakukan kunjugan kerja.

“Kami sedang mencari tahu. Ini belum dapat dipastikan klaster karena dalam masa AKB, Gedung Sate ini terbuka,” ujar Setiawan.

 

(Antik/Ageng)

Berita Terbaru

spot_img