Kamis 12 Desember 2024

Okupansi 20 Persen Tak Buat Keuangan Hotel Stabil

BANDUNG, FOKUSJabar.id: General Manager (GM) sejumlah hotel di Kota Bandung  yang tergabung dalam ‘Riung Priangan’ menilai angka okupansi hingga 20 persen tak membuat stabil keuangan hotel.

“Minimal 40 persen untuk hotel bisa running,” kata GM Arion Swiss-Bel Arief Bonafianto mewakili asosiasi Riung Priangan di Balaikota Bandung, Jalan Wastukencana, Jawa Barat, Rabu (29/7/2020).

Arief mengatakan bahwa wabah virus corona berdampak sangat besar bagi bisnis perhotelan. Terlebih sejak Maret hingga Mei 2020 banyak hotel yang tutup menyusul kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Sebelum Covid-19, Bandung ini jembatannya Jakarta, kalau perekonomian Jakarta bagus, dampaknya bagus juga ke Bandung, karena 90 persen market kita dari Jakarta,” kata dia.

BACA JUGA: Corona, Okupansi Hotel di Kota Bandung Turun 30 Persen

Pihaknya telah menggelar audiensi dengan Wali Kota Bandung dan Disbudpar membahas strategi ekonomi agar bisnis perhotelan tetap berjalan dan protokol kesehatan dilakukan dengan ketat.

“Protokol kesehatan harus tetap dipertahankan. Itu urutan pertama yang harus dilakukan,” kata dia.

Sementara itu Kadisbudpar Kota Bandung Dewi Kania Sari  (Kenny) mendorong agar bisnis perhotelan kembali bangkit di masa pandemi covid-19.  Dia menyebut Bandung Greatsale sebagai salah satu upaya mendongkrak bisnis perhotelan.

“Pemulihan ekonomi dilaksanakan bertahap, bahkan Pemkot Banndung mengevaluasi Perwal per dua pekan dengan melihat situasi di lapangan,” kata Kenny.

Dia berharap pada kuartal ketiga nanti bisnis perhotelan bisa terus naik ke 40 persen.

 (Yusuf Mugni/Olin)

Berita Terbaru

spot_img