Kamis 12 Desember 2024

Pengadaan Alat RDT, Pemkot Banjar Gelontorkan Rp797,6 Juta

BANJAR, FOKUSJabar.id: Pemerintahan Kota (Pemkot) Banjar terus melakukan pemeriksaan Rapid Diagnosis Test (RDT) dalam menangani penyebaran Corona Virus 2019 (Covid-19) di Kota Banjar. Pemkot Banjar pun menyediakan 3.988 alat RDT untuk kelancaran proses pemeriksaan.

Dari total alat RDT yang disiapkan, sebanyak 2.820 alat sudah digunakan untuk pemeriksaan terhadap warga Kota Banjar. Sedangkan harga satuan dari alat RDT tersebut mencapai Rp200 ribu per buah.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar, dr. Agus Budiana mengatakan, pengadaan alat RDT dengan total 3.988 buah dilakukan secara bertahan. Tahap pertama sebanyak 938 alat, kemudian ditambah lagi sebanyak 3.050 alat.

BACA JUGA: New Normal, Pemkot Banjar Perketat Akses Masuk Jawa Barat

“Dari total 3988 alat RDT tersebut, Pemkot Banjar sudah menggunakannya di berbagai tempat. Seperti Supermarket, Pasar Banjar, tempat ibadah, di Gelora Banjar Patroman (GBP) dan di tempat pemeriksaan yang memang sudah disiapkan. Total, 2.820 alat RDT yang sudah digunakan,” ujar dr. Agus saat ditemui di kantornya, Dinkes Kota Banjar, Selasa (2/5/2020).

dr. Agus menyebutkan, pemeriksaan dengan alat RDT merupakan program mobile yang sedang berjalan dan dilakukan untuk memutuskan penyebaran Covid-19 di Kota Banjar.

“Dalam menjalankan pemeriksaan rapid test, alat yang digunakan bersumber dari dana APBD Kota Banjar untuk menangani penyebaran Covid-19,” tambahnya.

Sementara untuk pengadaan alat RDT tersebut, dr. Agus mengaku menyerahkan kepada pihak ketiga dengan cara penunjukan. “Karena keadaanya seperti ini, pengadaan dilakukan dengan cara penunjukan kepada 3 penyedia alat,” tegasnya.

Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga, Dinkes Kota Banjar, Rusyono menambahkan, alat RDT di ambil dari tiga perusahaan yang ada di Jakarta, Karawang, dan Tasikmalaya.

“Saya cuma bisa memberikan sampel dari satu perusahaan asal Karawang yang menawarkan harga Rp200 ribu per alat,” ujar Rusyono.

Dengan harga satuan tersebut, lanjutnya, anggaran yang dipakai untuk penyediaan alat RDT tersebut mencapai Rp797,6 juta. Dana diambil dari APBD Kota Banjar yang dikelola Dinkes Kota Banjar yang totalnya mencapai Rp4  milyar untuk penyediaan alat penanganan Covid-19 di Kota Banjar.

“Saya komunikasi sama pimpinan, katanya tidak diperbolehkan memperlihatkan pengajuan. Ini sudah diawasi pihak kejaksaan dan inspektorat. Total alat sebanyak itu sudah maksimal dari pengajuan BTT pertama. Kalau kemudian hari ada kekurangan, kami akan mengajukan kembali,”pungkasnya.

(Budiana/ars)

Berita Terbaru

spot_img