PANGANDARAN, FOKUSJabar.id: Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Pangandaran Nana Ruhena membenarkan adanya pemudik yang menggunakan kasur dan bantal bekas pemudik yang sudah beres menjalani karantina selama 14 hari. Hal itu terjadi karena stok kasur dan bantal yang disipakan sudah habis.
“Tapi kasur dan bantal yang bekas itu sudah disemprot dan sudah steril,” katanya Selasa (26/5/2020).
Nana mengatakan, pengadaan kasur dan bantal untuk pemudik yang dikarantina itu di kecamatan. Akan tetapi untuk anggaran lanjut Nana dari BPBD. Untuk Kecamatan Padaherang sendiri kuota kasur dan bantal yang sudah disiapkan sebanyak 150. “Untuk pengadaan dari kecamatan, sedangkan untuk anggaran dari kami,” katanya.
Sebenarnya kata Nana, ketika kuota kasur dan bantal sudah habis bisa dianggarkan oleh masing – masing pemdes. Pasalnya di masing – masing desa juga ada anggaran penanganan Covid-19.
“Kalau sudah habis desa juga bisa menganggarkan karena di desa juga ada anggaran juga untuk penanganan Covid-19,” katanya.
BACA JUGA: Keluarga dan Pemudik Keluhkan Soal Kasur dan Bantal di Lokasi Karantina Pangandaran
Menurut Nana, jumlah kasur dan bantal yang disiapkan di Pangandaran sendiri kurang lebihnya sebanyak 1500. Namun saat ditanya soal anggaran, Nana tidak memberikan jawaban pasti pasalnya harus melihat dulu angkanya biar jelas.
“Yang kami siapkan kurang lebih 1500. Tapi karena jumlah pemudik membludak otomatis kasur dan bantal kurang,” katanya.
Lanjut kata Nana, anggaran untuk kasur dan bantal itu sebesar Rp 125.000. Sedangkan untuk makan dan minum (mamin) sebesar Rp 280.000.
(Agus)