PAPUA, FOKUSJabar.id: Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw meminta para pendulang emas tradisional di Kabupaten Mimika agar tidak lagi mendulang butiran emas di Kali Kabur yang masuk kawasan operasi PT Freeport Indonesia.
Demikian disampaikan Kapolda mengingat lokasi tersebut sangat rawan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang sering melakukan serangkaian penembakan dan tindak kekerasan lainnya.
“Saudara-saudara yang nonkaryawan (NK) jangan coba-coba keluar sendiri-sendiri ke wilayah-wilayah dalam hutan itu. Sebab saudara-saudara yang tidak sepaham dengan kita, yaitu KKB masih ada di sekitar situ. Mohon dengan sangat pendulang itu cukup batas di Mile 32 saja, lebih dari itu jangan lagi,” kata Irjen Paulus, Minggu (24/5/2020).
Irjen Paulus pun meminta para pendulang emas tradisional yang masih beraktivitas di kawasan Kali Kabur agar secepatnya kembali ke Timika. Aparat gabungan TNI dan Polri, kata dia, tetap akan melakukan penegakan hukum terhadap KKB.
BACA JUGA: PON Papua Mundur, Ini Tanggapan Pelatih Tim Sepak Bola Jabar
“Masuk keluarnya kelompok ini sulit kita deteksi karena mereka punya jalur-jalur melintas sendiri, mereka sangat menguasai medan, sementara kita punya keterbatasan personel. Jadi, upaya paling efektif untuk mencegah terjadi insiden di sana, yaitu membatasi aktivitas pendulang,” kata dia.
Dia mengatakan bahwa sejak beberapa waktu lalu, KKB telah menyatakan bahwa area mulai Kuala Kencana hingga Tembagapura serta tambang terbuka Grasberg sebagai ‘medan perang’ dengan aparat TNI dan Polri. Pernyataan itu bahkan dilakukan dalam prosesi adat ‘bakar batu’.
“Kita semua tahu kalau mereka sudah bakar batu dan makan bersama, itu berarti sudah berkomitmen untuk mati dan hidup di situ. Jadi, masyarakat nonkaryawan harus tahu itu, jangan hanya pikir kehidupan saja, tapi pikir juga keselamatan diri,” kata dia.
Sebelumnya, seorang nonkaryawan (pendulang), tergeletak di jalan tambang Mile 61, area operasi PT Freeport Indonesia pada Kamis (21/5) pagi, korban ditemukan dengan beberapa luka tembak di tubuhnya.
Korban yang diketahui bernama Waroy langsung dilarikan ke ruang ICU RS Tembagapura menggunakan ambulans perusahaan dikawal Patroli Zona Delta.
Korban dilaporkan mengalami luka tembak di bagian punggung, leher, dan bagian bawah perut.
“Lukanya berat, tapi masih bisa ditangani,” kata Irjen Paulus.
Korban mengaku awalnya bersama rekannya dibawa oleh oknum aparat keamanan menumpangi sebuah mobil dari Mile 50. Namun, korban baru sadar ketika sudah dalam kondisi mengalami luka tembak dan tergeletak di jalan tambang Mile 61.
(LIN/ANT)