BANDUNG, FOKUSJabar.id: Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Rhorom Priyatikanto mengatakan fenomena Matahari “lockdown” tidak menyebabkan bencana atau potensi bahaya tinggi di bumi.
Matahari “lockdown” sebenarnya adalah fase minimum matahari di mana ini terjadi periodik sekitar 11 tahunan.
“Dampaknya terhadap bumi itu bisa dikatakan minim sekali tidak sampai menghasilkan pemanasan global atau sampai pendinginan global,” kata Rhorom, Selasa (19/5/2020).
Rhorom Matahari “lockdown” ini tidak berkaitan dengan aktivitas vulkanik atau menyebabkan gunung meletus.
BACA JUGA: Pemerintah Luncurkan Aplikasi PeduliLindungi untuk mengtahui zona merah Covid-19
Pada fase minimum matahari, tidak muncul bintik matahari. Saat ini, matahari berada dalam kondisi tenang.
“Sementara pada saat ini matahari itu berada dalam fase minimum artinya matahari dalam kondisi tenang hampir tidak ada bintik matahari yang teramati dalam beberapa hari,”ujar Rhorom.
(Agung/Ant)